Target throughput bongkar muat petikemas melalui pelabuhan Teluk Bayur, Padang Sumatera Barat sebesar 70 ribu TEUs optimis tercapai di tahun 2016 ini, meskipun perekonomian sedang menurun.
“Kalau untuk volume container di tahun 2016 ini, kemungkinan bisa mencapai 60 sampai 70 ribu TEUs,” kata General Manager PT Pelindo II Teluk Bayur, Mulyadi kepada Ocean Week, Kamis (27/10), di Padang.
Mulyadi juga menyatakan bahwa perseroan telah merencanakan pengembangan pelabuhan Teluk Bayur. Misalnya untuk lini 1 diperluas sekitar 7 hektar dengan peruntukan lapangan container. “Pembebasan lahan permukiman penduduk dibagian utara kawasan pelabuhan sudah dimulai, nantinya peruntukannya sebagai zona perkantoran, penyelenggaraan pemerintahan dan kepelabuhanan,” ujar Mulyadi.
Selain itu juga menata lahan eksisting pelabuhan yang selanjutnya mengelompokkan berdasarkan jenis barang atau dedicated area. “Yang petikemas sendiri, barang umum kelompok sendiri dan barang curah juga sendiri,” ungkapnya.
Menurut Mulyadi, perseroan juga akan melakukan optimalisasi kawasan terminal curah di Gaung, mengelompokkan komoditi curah cair dan curah kering, khususnya CPO dan batubara pada zona curah yang terletak pada sisi timur kawasan daerah Gaung. “Kami juga akan membuat jalan akses baru ke kawasan pelabuhan mulai dari samping Gaung,” jelasnya didampingi Taufik, Humas Pelindo Teluk Bayur.
Mulyadi pun menceritakan bahwa perseroan akan melaksanakan reklamasi pada 5 area lokasi. “Wilayah disisi barat kawasan, wilayah dibelakang lahan PT Wilmar, wilayah di depan dermaga semen, wilayah dibelakang eksisting dan wilayah di sebelah timur kawasan pelabuhan dekat pasar Gaung,” katanya.
Ditanya tentang dwelling time di Teluk Bayur, Mulyadi menjelaskan bahwa tahun 2015 rata-rata dwelling time 3,01, sementara pada 2016 hingga bulan Agustus sekitar 3,72. “Bulan Maret, April dan Agustus 2016 terjadi peningkatan dwelling time karena penerima barang belum siap menerima petikemas. Di bulan Juli juga terjadi peningkatan dwelling time karena menjelang libur Idul Fitri, truk petikemas tak boleh melintasi jalan raya kota Padang,” ungkapnya lagi.
Dia menambahkan bahwa produktivitas bongkar muat container di TPK Teluk Bayur sudah semakin membaik, sekarang sudah mencapai 40 box/jam dengan menggunakan 2 crane. “Dulu hanya 10 box per jam,” ujarnya. (ow)