Kawasan pelabuhan Tanjung Emas Semarang kembali kedatangan banjir Rob, Senin (20/6). Hanya saja banjir rob kali ini tak separah seperti banjir rob di akhir bulan Mei 2022 lalu.
GM Terminal Petikemas Semarang (TPKS) Nyoman Sudiartha mengatakan meski kawasan Tanjung Emas tergenang banjir rob, namun kegiatan di terminal petikemas tetap berjalan normal, mengingat tak begitu terdampak.
“Benar, kemarin (Senin) ada banjir rob, tapi untuk TPKS, kegiatan masih berjalan normal, karena tak terlalu terdampak,” kata Nyoman kepada Ocean Week, Selasa pagi (21/6) melalui WhatsApp nya.
Pernyataan sama juga dikemukakan Hari Ratmoko, Ketua INSA Semarang. “Karena banjir rob lagi, aktivitas terganggu. Meskipun lalu lintas truk kontainer masih bisa berjalan,” ujarnya.
Hari berharap, banjir rob yang sering melanda Tanjung Emas dapat segera diatasi.
“Temen-temen INSA Semarang mempertanyakan kapan kondisi ini akan berakhir,” ungkapnya bertanya.
Hari juga mengungkapkan bahwa peristiwa banjir rob pada akhir Mei lalu hingga kini masih menyisakan masalah yang belum selesai, terutama nasib 713 kontainer yang terdampak banjir.
“Jika banjir terus terjadi, bagaimana kami pelayaran juga bisa berkegiatan dengan tenang. Ini harus serius dipikirkan agar pemilik barang yang melakukan aktivitasnya disini tetap bertahan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Anton Martin kepada wartawan menegaskan meski banjir kembali menggenangi pelabuhan Tanjung Emas, namun layanan kepabeanan di bea cukai tetap buka.
Menurut Martin, Bea Cukai Tanjung Emas sudah melakukan berbagai mitigasi terkait pelayanan kepabeanan di pelabuhan agar dampak banjir rob tak seperti pada peristiwa Mei 2022 lalu.
“Sampai sekarang layanan prima masih tetap dilakukan untuk memastikan kelancaran arus barang impor maupun ekspor di Pelabuhan Tanjung Emas,” katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan di lokasi banjir rob, semua personel di lapangan dalam kondisi aman.
“Saya turun langsung untuk memastikan keselamatan seluruh personel, keamaman aset negara dan kelangsungan kegiatan pelayanan kepabeanan di pelabuhan meliputi pemeriksaan barang, gate in dan gate out,” tegasnya.
Martin menyatakan bahwa prioritas utamanya adalah menyelamatkan aset negara, memastikan pelayanan di pelabuhan dalam kondisi aman.
“Beberapa personel tetap tinggal menjaga aset negara berupa HCVM, gama ray, kapal patroli dan X-ray. Sedangkat aset pribadi berupa kendaraan pegawai telah dipindah ke lokasi lebih tinggi yakni gudang CFS,” ungkap Martin.
BMKG menginformasikan bahwa air laut menunjukkan anomali positif.
Masyarakat diimbau untuk waspada dan berhati-hati karena banjir rob dapat menganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktifitas bongkar muat di pelabuhan dan lainnya. (***)