• Home
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Tuesday, April 20, 2021
  • Login
Ocean Week
Advertisement
  • Home
  • Shipping
    • All
    • Moving Kapal
    Wan Hai 502 dalam Proses Penyelidikan pihak Berwenang

    Dua Kapal CMA CGM di JICT

    Kegiatan Batubara di Pelabuhan Cirebon, Kembali Diributkan

    MASA TUNGGU BONGKAR MUAT KAPAL BIKIN RUGI

    DUA KAPAL CMA CGM DI JICT

    DUA KAPAL CMA CGM DI JICT

    INFO DAN POSISI KAPAL

    INFO DAN POSISI KAPAL

    MARET 2018 DITENDER, DANA PINJAMAN PATIMBAN SUDAH DITEKEN

    LEGI OPERASIKAN PEMBANGKIT MESIN TENAGA GAS

    LEGI OPERASIKAN PEMBANGKIT MESIN TENAGA GAS

    Info dan Posisi Kapal

    Maret 2018 Ditender, Dana Pinjaman Patimban Sudah Diteken

    Info dan Posisi Kapal

  • Port
    Asosiasi Setujui Penyesuaian Tarif Lolo & Storage di Priok

    Asosiasi Setujui Penyesuaian Tarif Lolo & Storage di Priok

    Pelindo IV Lakukan Improvement Pelayanan Terminal di Makassar

    Pelindo IV Lakukan Improvement Pelayanan Terminal di Makassar

    Pembangunan Dermaga Petikemas Patimban Sudah 94%, Ferrindo 5 Rutin Angkut 60 Kendaraan ke Panjang

    Pembangunan Dermaga Petikemas Patimban Sudah 94%, Ferrindo 5 Rutin Angkut 60 Kendaraan ke Panjang

    2020, Pelindo I Salurkan Dana PKBL Rp 22,65 M

    Mewujudkan Hub Port Internasional, Bisa atau Tidak..

    Tol Laut Tekan Disparitas Harga di Pegunungan dan Pesisir Papua, Benarkah?

    Tol Laut Tekan Disparitas Harga di Pegunungan dan Pesisir Papua, Benarkah?

    Per 15 April, IPC Berlakukan Penyesuaian Tarif Lolo dan Storage di 5 Terminal Petikemas

    Per 15 April, IPC Berlakukan Penyesuaian Tarif Lolo dan Storage di 5 Terminal Petikemas

    Direct Ekspor Perdana Rempah-rempah dari Sulteng

    Direct Ekspor Perdana Rempah-rempah dari Sulteng

    Tak Hanya Layani Curah, Dumai Mulai Ekspor Petikemas ke Port Klang

    Tak Hanya Layani Curah, Dumai Mulai Ekspor Petikemas ke Port Klang

    Merger Pelindo Perlu Grand Strategy

    Merger Pelindo Perlu Grand Strategy

  • Dockyard
    • All
    • Fasilitas
    • Jadwal
    Pelabuhan Pare-pare jadi Penyangga Makassar

    INDONESIA KENDARAAN TERMINAL

    Jika Dipanggil Hubla, APBMI Tolak Permenhub 152/2016

    DERMAGA 004 UTARA

    Pelita Samudera Divestasi Aset FLF untuk Beli Kapal

    TPS SURABAYA

    TPK SEMARANG

    TPK PALARAN

    TPK KOJA

    TERMINAL TELUK LAMONG

    PT MUSTIKA ALAM LESTARI

    JICT

  • Jadwal
    • All
    • BICT
    • BJTI
    • DSN PT PRIMA NUR PANURJWAN
    • IKT
    • JICT
    • MAL
    • PTP
    • Teluk Lamong
    • TPK Koja
    • TPK Makasar
    • TPK Palaran
    • TPKS Semarang
    • TPS Surabaya

    BICT

    TPK PALARAN

    PT MUSTIKA ALAM LESTARI

    TPK SEMARANG

    TERMINAL TELUK LAMONG

    JICT

    TPK MAKASSAR

    TPK KOJA

    DSN PT PRIMA NUR PANURJWAN

  • Bursa
  • Berita Lain
  • Peraturan
  • Report Your News
No Result
View All Result
  • Home
  • Shipping
    • All
    • Moving Kapal
    Wan Hai 502 dalam Proses Penyelidikan pihak Berwenang

    Dua Kapal CMA CGM di JICT

    Kegiatan Batubara di Pelabuhan Cirebon, Kembali Diributkan

    MASA TUNGGU BONGKAR MUAT KAPAL BIKIN RUGI

    DUA KAPAL CMA CGM DI JICT

    DUA KAPAL CMA CGM DI JICT

    INFO DAN POSISI KAPAL

    INFO DAN POSISI KAPAL

    MARET 2018 DITENDER, DANA PINJAMAN PATIMBAN SUDAH DITEKEN

    LEGI OPERASIKAN PEMBANGKIT MESIN TENAGA GAS

    LEGI OPERASIKAN PEMBANGKIT MESIN TENAGA GAS

    Info dan Posisi Kapal

    Maret 2018 Ditender, Dana Pinjaman Patimban Sudah Diteken

    Info dan Posisi Kapal

  • Port
    Asosiasi Setujui Penyesuaian Tarif Lolo & Storage di Priok

    Asosiasi Setujui Penyesuaian Tarif Lolo & Storage di Priok

    Pelindo IV Lakukan Improvement Pelayanan Terminal di Makassar

    Pelindo IV Lakukan Improvement Pelayanan Terminal di Makassar

    Pembangunan Dermaga Petikemas Patimban Sudah 94%, Ferrindo 5 Rutin Angkut 60 Kendaraan ke Panjang

    Pembangunan Dermaga Petikemas Patimban Sudah 94%, Ferrindo 5 Rutin Angkut 60 Kendaraan ke Panjang

    2020, Pelindo I Salurkan Dana PKBL Rp 22,65 M

    Mewujudkan Hub Port Internasional, Bisa atau Tidak..

    Tol Laut Tekan Disparitas Harga di Pegunungan dan Pesisir Papua, Benarkah?

    Tol Laut Tekan Disparitas Harga di Pegunungan dan Pesisir Papua, Benarkah?

    Per 15 April, IPC Berlakukan Penyesuaian Tarif Lolo dan Storage di 5 Terminal Petikemas

    Per 15 April, IPC Berlakukan Penyesuaian Tarif Lolo dan Storage di 5 Terminal Petikemas

    Direct Ekspor Perdana Rempah-rempah dari Sulteng

    Direct Ekspor Perdana Rempah-rempah dari Sulteng

    Tak Hanya Layani Curah, Dumai Mulai Ekspor Petikemas ke Port Klang

    Tak Hanya Layani Curah, Dumai Mulai Ekspor Petikemas ke Port Klang

    Merger Pelindo Perlu Grand Strategy

    Merger Pelindo Perlu Grand Strategy

  • Dockyard
    • All
    • Fasilitas
    • Jadwal
    Pelabuhan Pare-pare jadi Penyangga Makassar

    INDONESIA KENDARAAN TERMINAL

    Jika Dipanggil Hubla, APBMI Tolak Permenhub 152/2016

    DERMAGA 004 UTARA

    Pelita Samudera Divestasi Aset FLF untuk Beli Kapal

    TPS SURABAYA

    TPK SEMARANG

    TPK PALARAN

    TPK KOJA

    TERMINAL TELUK LAMONG

    PT MUSTIKA ALAM LESTARI

    JICT

  • Jadwal
    • All
    • BICT
    • BJTI
    • DSN PT PRIMA NUR PANURJWAN
    • IKT
    • JICT
    • MAL
    • PTP
    • Teluk Lamong
    • TPK Koja
    • TPK Makasar
    • TPK Palaran
    • TPKS Semarang
    • TPS Surabaya

    BICT

    TPK PALARAN

    PT MUSTIKA ALAM LESTARI

    TPK SEMARANG

    TERMINAL TELUK LAMONG

    JICT

    TPK MAKASSAR

    TPK KOJA

    DSN PT PRIMA NUR PANURJWAN

  • Bursa
  • Berita Lain
  • Peraturan
  • Report Your News
No Result
View All Result
Ocean Week
No Result
View All Result
Home Port

Tanjung Carat Dibangun, Jokowi Targetkan 2021 Ground Breaking

oceanweek by oceanweek
March 24, 2021
in Port, Uncategorized
Tanjung Carat Dibangun, Jokowi Targetkan 2021 Ground Breaking
344
SHARES
2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Keinginan pemerintah provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki pelabuhan laut sudah mendapatkan lampu hijau dari pemerintah pusat terkait pendanaan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin.

Presiden Joko Widodo bahkan menargetkan pada akhir  2021 ini sudah ‘ground breaking’ dengan mengucurkan dana sekitar Rp300 miliar.

Sebenarnya keinginan Sumatera Selatan memiliki pelabuhan laut sudah didengungkan sejak tahun 1990-an. Bahkan megaproyek ini selalu menjadi program prioritas setiap kepala daerah yang terpilih, meskipun harus diakui bahwa untuk mewujudkan keinginan itu bukan perkara mudah karena berkaitan dengan pendanaan dan persaingan bisnis pelabuhan antarnegara.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan rencana pemerintah pusat untuk membangun dua pelabuhan besar pada 2021 menjadi berkah tersendiri bagi Sumatera Selatan dan Maluku.

“Kementerian Keuangan telah mengalokasikan dana masing-masing provinsi senilai Rp300 miliar agar pelabuhan yang direncanakan bisa ground breaking pada akhir 2021, dan target rampung 2023,” kata Herman Deru dikutip dari Antara, Rabu malam.

Untuk tahap awal, Sumsel sudah memastikan lahan seluas 461 hektare yang diproyeksikan sebagai lokasi pelabuhan di Kabupaten Banyuasin itu berstatus clear and clean.

Sejak 2016, Kementerian Kehutanan sudah menetapkan Rencana Induk Pembangunan (RIP) terkait pembangunan pelabuhan laut tersebut.

Bahkan dalam studi kelayakan yang dilakukan PT Pelabuhan Indonesia disebutkan lahan itu termasuk area pengguna lain yang telah diberikan Kemenhut sesuai surat Nomor 806 Tahun 2014.

Dalam surat tersebut disebutkan terdapat area seluas 600 hektare yang diperuntukkan untuk pembangunan jalan sehingga sisanya terdapat 461 hektare.

Sesuai desain awal dalam RIP, pelabuhan Tanjung Carat akan dibangun dengan draft kedalaman 12-15 meter.

Jalan penunjang ke pelabuhan ini sejauh 7 Kilometer yang sudah disetujui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bahkan saat ini sudah dilakukan pengerjaan jalan tersebut.

Sementara itu jika menggunakan alternatif kedua dengan draft kedalaman 5-6 meter, harus dilakukan pelepasan kawasan hutan kembali, dan mengajukan permohonan kembali ke Kemenhut. (alternatif kedua ini muncul pada pertemuan terakhir pemprov dengan pemerintah pusat).

“Tentunya kami mengharapkan opsi yang pertama karena biaya pemeliharaannya tidak mahal, apalagi jarak untuk opsi kedua ini masih jauh dengan laut lepas,” kata dia.

Terkait anggarannya yang cukup fantastis untuk pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat sesuai desain titik awal, ia optimistis hal itu bisa disiasati dengan memodifikasi desain konstruksi. Menhub Budi Karya Sumadi saat meninjau secara langsung lokasi Pelabuhan Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin, Sabtu (20/3).

Menhub saat meninjau Tanjung Carat. (**)

Menhub Budi Karya Sumadi saat meninjau secara langsung lokasi Pelabuhan Tanjung Carat pada 20 Februari 2021 mengatakan, sebelum melakukan pekerjaan fisik, pemerintah pusat ingin memastikan soal kepemilikan lahan serta kedalaman dan sedimentasi di lokasi tersebut.

Penetapan status kepemilikan lahan ini sangat penting agar proyek ini benar-benar terealisasi pada akhir tahun 2021.

“Kami datang dan melihat langsung untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan agar pelabuhan tersebut segera dibangun tahun ini juga dan selesai 2023,” kata Menhub Budi.

Sementara itu untuk kedalaman kawasan Tanjung Carat, Budi tidak meragukan lagi karena sudah dilakukan uji dan analisa mendalam. Sebelumnya Sumsel memproyeksikan kawasan Tanjung Api-Api (TAA), namun belakangan dilakukan perubahan karena kawasan TAA memiliki ceruk yang dikhawatirkan seiring dengan berjalannya waktu bakal mendangkal. Kawasan TAA ini sempat didatangi Presiden Jokowi pada akhir tahun 2014 untuk menindaklanjuti rencana pembangunan pelabuhan laut Sumsel.

“Kami akan pastikan semua, sehingga saat pembangunan sudah tidak ada masalah lagi,” kata Budi.

Sumsel sejak lama ingin memiliki pelabuhan laut dalam (samudera) agar menjangkau negara tujuan ekspor tanpa harus melalui pelabuhan di provinsi lain.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan diketahui ekspor komoditas Sumsel yang menggunakan pelabuhan selain Pelabuhan Boom Baru Palembang menunjukkan tren peningkatan pada 2021 dibandingkan tahun lalu.

Arus logistik di pelabuhan selain Pelabuhan Boom Baru ini mencapai 16,32 persen per Februari 2021, sementara pada periode yang sama tahun lalu hanya 14,93 persen dari total ekspor.

“Tren terus meningkat, diharapkan Sumsel segera merealisasikan rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat,” kata Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih.

Dia mengatakan sebagian komoditas asal Sumsel diekspor melalui pintu perdagangan Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Pelabuhan Jambi, Pelabuhan Panjang (Lampung), dan Bandara Soekarno Hatta.

Saat ini pemanfaatan Pelabuhan Boom Baru dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II masih mendominasi yakni 79,56 persen (Februari 2021) dan 76,94 persen (Februari 2020), namun jika Pelabuhan Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin tak kunjung terealisasi bakal menggerus nilai tambah dari PRDB.

Sumsel juga tidak akan maksimal dalam perdagangan luar negeri karena memiliki daya saing yang rendah dibandingkan daerah lain, mengingat tidak memiliki pelabuhan laut.

Namun, jika pelabuhan samudera itu sudah tersedia maka ekspor dapat langsung dilakukan ke negara tujuan tanpa melalui pelabuhan di daerah lain.

Pendangkalan Sungai

Selain itu, hadirnya pelabuhan samudera ini dipandang sebagai solusi atas mendangkalnya alur Sungai Musi yang setiap tahun semakin menyulitkan pelayaran kapal-kapal pengangkut batu bara, karet dan minyak sawit.

Pendangkalan Tanjung Carat. (**)

Pendangkalan alur Sungai Musi ini juga menjadi persoalan bagi sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) yang beroperasi di daerah tersebut.

Setidaknya terdapat tiga BUMN yang sudah mengungkapkan persoalan tersebut yakni PT Pertamina, PT Pupuk Sriwidjaja, dan PT Pelindo II.

General Manager PT Pertamina Refinery Unit III Kilang Plaju Moh. Hasan Efendi mengatakan pendangkalan alur Sungai Musi ini sudah menjadi persoalan sejak lama, yang mana saat ini sedang dicarikan solusinya oleh pemerintah pusat.

“Kilang RU III ingin terus berkembang, tapi terkendala dengan semakin mendangkalnya alur sungai. Padahal tidak semua bahan baku kami dihasilkan dari sini (Sumsel), ada juga yang disuplai dari daerah lain, dan kami setelah berproduksi juga harus mengirimkannya (BBM) ke daerah lain,” katanya.

Suplai itu tentunya dikirim melalui armada laut yang kemudian harus memanfaatkan alur Sungai Musi untuk tiba di Kilang RU III Plaju di Palembang.

“Kami juga sudah bekerja sama dengan Pusri, untuk mencari solusi mengenai persoalan ini karena mereka juga terkendala pengiriman pupuk. Draf kapal semakin lama, semakin menurun,” ujarnya.

Bukan hanya itu, perusahaan juga harus menyesuaikan kondisi pasang-surut di Sungai Musi agar meloloskan kapal dari jalur tersebut.

Dia berharap persoalan tersebut segera dicarikan solusinya karena Kilang RU III dalam pengembangan Green Refinery yang ditargetkan beroperasi pada 2024 dengan kapasitas 20 MBSD (Thousand barel per steam day). Kilang ini diharapkan menghasilkan produk-produk ramah lingkungan, di antaranya Green Diesel, Green Avtur, Green Naphtha, dan Green LPG.

Senada, Dirut PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan perusahaannya meminta bantuan Pemprov Sumsel untuk menemukan solusi atas pendangkalan alur Sungai Musi itu.

Dia mengatakan pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan Gubernur Sumsel Herman Deru terkait persoalan tersebut.

“Pada prinsipnya, Gubernur akan membantu dengan mendorong ke level pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR,” kata Tri.

Jika persoalan pendangkalan sungai tersebut tidak ditemukan solusinya, Pusri akan bermasalah dengan logistik, mengingat sejak beberapa tahun terakhir terjadi penurunan volume ekspor.

Ini berkaitan dengan ukuran draf kapal angkut di Sungai Musi yang semakin terbatas. Semula bobot kapal 10.000 DWT, kini hanya 5.000-6.000 DWT untuk sekali perjalanan.

Tentunya kondisi ini menjadi salah satu perhatian Pusri di tengah rencana pembangunan Pabrik Pusri IIIB pada 2021.

Hadirnya pabrik baru ini untuk menggantikan dua pabrik Pusri yang sudah tua dan boros penggunaan energi yakni Pusri III dan Pusri IV. Penggunaan gas ini berkontribusi hingga 70 persen dari total biaya produksi.

Saat terjadi peningkatan produksi, Pusri dipastikan akan mencari pasar baru di luar Sumsel bahkan hingga ke luar negeri sehingga kelancaran alur Sungai Musi ini menjadi penting.

Kebutuhan akan pelabuhan laut ini juga disampaikan Sekretaris DPC Persatuan Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional Indonesia (Indonesian National Shipowner’s Association/INSA) Kota Palembang, Suandi.

“Saat ini alur pelayaran di Sungai Musi terus mendangkal, belum lagi jaraknya dari pelabuhan ke muara yang cukup jauh yakni 90 kilometer. Kami menilai daerah ini sudah saatnya memiliki pelabuhan laut,” katanya.

Lantaranbelum adanya alternatif lain, menurut Suandi, pengusaha tidak ada pilihan lain selain memanfaatkan Pelabuhan Boom Baru yang dikelola oleh PT Pelindo II.

Pengusaha tetap menjalankan bisnisnya seperti biasanya yakni terpaksa melakukan double handling atau dua kali bongkar muat untuk memindahkan muatan dari kapal berukuran kecil ke kapal berukuran besar.

Untuk itu, pengusaha harus mengeluarkan biaya tambahan jika dibandingkan dengan daerah lain yang sudah memiliki pelabuhan laut.

Sumsel ini kaya akan hasil alam, ada sawit, karet dan batu bara tapi sayangnya belum memiliki pelabuhan laut. Jika persoalan ini terselesaikan maka dipastikan pertumbuhan ekonomi di daerah ini akan meningkat, kata dia.

Menurut Suandi, ketidakadaan pelabuhan samudra itu juga yang sebenarnya mengganjal keinginan para investor menanamkan modal di daerah itu.

Pengamat Ekonomi Sumsel dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Didik Susetyo membenarkan hal itu bahwa Sumsel bakal menjadi tujuan investasi apalagi nantinya dilengkapi Kawasan Ekonomi Khusus dan akses tol ke Jalan Tol Trans Sumatera.

“Jika ini terwujud maka menjadi peluang Sumsel untuk naik kelas perekonomiannya, tidak terkunci di kisaran 5,0 persen lagi,” kata Didik.

Pada 1821, setelah Belanda berhasil menguasai Palembang, dibangunlah pelabuhan di depan Benteng Kuto Besak atau sekarang dikenal Bek Ang Kodam II Sriwijaya atau Boom Jati.

Kemudian pada 1941, dilakukan pemindahan letak lebih ke hilir sungai, yaitu kawasan Sungai Rendang, atau masyarakat Sumsel mengenalnya sebagai Gudang Garam. Lalu dipindahkan lagi lokasi pelabuhan tersebut antara Sungai Lawang Kidul dan Sungai Belabak, yang kini disebut Pelabuhan Boom Baru.

Dari sejarah tersebut dapat diambil intisari bahwa keberadaan pelabuhan itu sebenarnya menyesuaikan dan mengikuti kebutuhan ekonomi suatu daerah. Artinya, Sumsel sudah saatnya memiliki pelabuhan laut dalam. (Ant/***)

Previous Post

Peringati Hari Jadi Kota Semarang, KSOP Tanjung Emas Kembali Gelar Gerai Pengukuran Kapal Dibawah GT7

Next Post

DSN PT PRIMA NUR PAURJWAN

Next Post

DSN PT PRIMA NUR PAURJWAN

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Populer

  • Di Kapal TB. Terus Daya 17, 3 ABK Gunakan Ijasah Palsu Ketangkap

    Di Kapal TB. Terus Daya 17, 3 ABK Gunakan Ijasah Palsu Ketangkap

    3209 shares
    Share 1284 Tweet 802
  • Banyuwangi-Lombok Naik Kapal Hanya Rp 100 Ribu

    1599 shares
    Share 640 Tweet 400
  • KM Sabuk Nusantara Masuk ke Seram Timur

    1417 shares
    Share 567 Tweet 354
  • Menhub Harus Turun Tangan, MoU Polri-DJPl Resahkan Pelayaran

    1412 shares
    Share 565 Tweet 353
  • Mulai Agustus, Kapal Tak Ada AIS Kena Sangsi

    1222 shares
    Share 489 Tweet 306

Follow Us

    Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to connect your Instagram account.
Facebook Youtube Instagram

Ocean Week adalah bukan informasi maritim yang pertama tetapi yang terbaik, terpercaya dan akurat dikelola oleh PT Multi Media Ocean Indonesia.

Hubungi kami : redaksi@oceanweek.co.id

  • Home
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Categories

  • Alat Berat
  • All
  • Bea Cukai
  • Berita Lain
  • BICT
  • BJTI
  • Bursa
  • Bursa Kapal
  • Depo Kontainer
  • Dockyard
  • DSN PT PRIMA NUR PANURJWAN
  • Fasilitas
  • General Cargo
  • IKT
  • Jadwal
  • Jadwal
  • Jadwal
  • JICT
  • Kapal
  • Kontainer
  • Makasar
  • MAL
  • Medan
  • Moving Kapal
  • Offshores
  • Port
  • PTP
  • Regional
  • Shipping
  • Spare Part
  • Surabaya
  • Teluk Lamong
  • TPK Koja
  • TPK Makasar
  • TPK Palaran
  • TPKS Semarang
  • TPS Surabaya
  • Uncategorized
  • video

Recent News

BICT

April 20, 2021

TPK PALARAN

April 20, 2021

© 2018 PT Multi Media Ocean Indonesia.

No Result
View All Result
  • Home
  • Shipping
  • Port
  • Dockyard
  • Jadwal
  • Bursa
  • Berita Lain
  • Peraturan
  • Report Your News

© 2018 PT Multi Media Ocean Indonesia.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In