Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa tahun ini total lintasan Tol Laut akan menjadi 13 lintasan, karena dari 7 rute yang sudah berjalan akan ditambah lagi 6 lintasan.
Ketiga belas lintasan itu adalah trayek Tanjung Perak-Belang Belang-Sanggata-Pulau Sebatik-Tanjung Perak (1.990 mil), trayek Tanjung Priok-Enggano-Mentawai-Pulau Nias-Sinabang dan sebaliknya (1.826 mil), dan trayek Tanjung Perak-Kisar-Namrole-Kisar-Tanjung Perak (2408 mil). Serta tiga trayek berpangkalan di Makassar dan satu trayek di Tanjung Perak.
“Saat ini tol laut kita ada tujuh lintasan, kita akan tambah lagi enam lintasan pada tahun ini. Untuk tambahan lintasan, pemerintah telah membuat peraturan presiden (Perpres), dan perpresnya sudah turun,” kata Menhub Budi kepada wartawan di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta.
Menhub berharap penambahan lintasan ini, bisa memberikan manfaat yang lebih besar pada masyarakat Indonesia.Patimban
Selain menjawab mengenai Tol Laut, Menhub Budi Karya juga bercerita perkembangan proyek pelabuhan Patimban, di Subang, Jawa Barat.
“Saat ini Detail Engineering Design (DED) untuk Patimban sedang difinalisasi. Setelah DED selesai, pinjaman untuk proyek ini bisa cair, kemungkinan di September 2017. Siapa yang jadi partner di situ,” ungkap Menhub.
Menurut Budi Karya, tahap konstruksi ditargetkan mulai pada awal 2018 setelah pinjaman cair. “Kita akan segera mulai kurang lebih awal 2018, dan kita akan operasikan awal 2019 secara bertahap,” katanya.
Diperkirakan, total dana yang dibutuhkan untuk proyek Patimban mencapai Rp 43 triliun. Dari biaya sebesar itu, sebesar 71% berasal dari pinjaman, yaitu untuk breakwater, pengerukan, reklamasi, dermaga dan seawall, trestle, dan Jalan Akses.
Yang 19% dari APBN untuk penyediaan lahan kurang lebih 360 hektar dan pajak 10%, sedangkan untuk kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS) hanya 10% yakni untuk pengadaan peralatan dan operasional. (dc/jp/**)