Pada Minggu (4/2), terjadi tabrakan antara speedboat pengantar jenazah anak berusia 4 tahun dengan sebuah kapal di perairan Tanjung Serai Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Akibat musibah tersebut, 11 penumpang speedboat yang mengantarkan jenazah, tiga di antaranya meninggal dunia, serta tiga orang dan jenazah ikut menghilang. Lima orang mengalami luka menjalani perawatan di RS Cheritas Palembang.
Tabrakan itu terjadi karena minimnya lampu penerang dan cuaca buruk yang dibarengi adanya hujan.
Menurut Kasat Polairud Banyuasin Iptu Dinas Javier Suwarta Putra, awalnya rombongan ini berniat pulang dari rumah sakit dengan membawa jenazah anak kecil yang masih kerabat mereka untuk menuju ke rumah duka Primer 8 Desa Karang Makmur, Lalan, Musi Banyuasin (Muba).
Namun, di tengah perjalan speedboat yang mereka kendarai mengalami kecelakaan hingga berujung jatuhnya korban jiwa.
“Mereka membawa jenazah dari dermaga hendak ke rumah di Kecamatan Lalan Kabupaten Muba. Sesampai di lokasi TKP terjadi tabrakan speedboat dan kapal bermuatan kelapa,” kata Iptu Dinas Javier.
Kata Javier, para penumpang speedboat yang berjumlah 11 orang, tiga meninggal dan tiga orang masih dalam pencarian. “Alhamdulillah, lima lainnya yang selamat menjalani perawatan RS Charitas Palembang,” ujarnya.
Penyebab tabrakan speedboat dan kapal tersebut karena kondisinya malam dan speedboat tidak memiliki lampu penerangan. “Jadi pandangannya kurang, sehingga terjadinya kecelakaan tersebut,” katanya.
Saat ini tim gabungan Ditpolair Polda Sumsel dan Basarnas Kota Palembang masih melakukan pencarian terhadap tiga korban yang belum ditemukan. (**)