Keresahan puluhan petugas perusahaan pelayaran mereda setelah pihak otoritas pelabuhan (OP) memberikan kebijakan sementara untuk pembayaran PNBP uang labuh kapal dapat dilakukan melalui loket sembari menunggu konekting system inaportnet antara OP, PT Pelindo, dan perusahaan pelayaran.
“Kami untuk sementara sudah ada solusi, karena PNBP uang labuh dapat dibayarkan melalui loket, sebab tadinya selama system inaportnet diberlakukan, pembayaran tidak bisa melalui loket. Tapi karena banyak problem di system inaportnet dengan konekting pelayaran, maka akhirnya diambil kebijakan pembayarannya melalui loket,” kata Wakil Ketua DPC INSA Jaya Capt. Alimuddin didampingi pengurus lainnya, Sunarno kepada Ocean Week di Kantor INSA Jaya, Rabu sore.
Meski demikian, ujar Alimuddin, pelayaran harus juga harus menyertakan surat pernyataan sebagai kelengkapan dokumen. “Ini sifatnya sementara sambil menunggu penyempurnaan system tersebut benar-benar berjalan sempurna,” kata Alimuddin.
Seperti diketahui, pada hari Rabu (16/11) pagi hingga siang jam 14.00 Wib, puluhan perusahaan pelayaran complain terkait dengan delay kapal, karena pemberlakuan inaportnet system di pelabuhan Tanjung Priok sejak dua hari lalu.
Berdasarkan pengamatan Ocean Week di Kantor OP Tanjung Priok, banyak petugas pelayaran mengaku resah karena kapalnya sudah dua hari tak bisa sandar, akibat dokumen penyandaran kapal belum dapat diselesaikan melalui inaportnet system. “Banyak pelayaran belum ada pemahaman konekting system antara perusahaan pelayaran dengan inaportnet.
Informasi yang diterima Ocean Week, 5 kapal pelayaran Tempuran Emas, baru satu yang bisa masuk, sementara 4 kapal lainnya masih diurus. Dua kapal Wan Hai yang diageni PT Tresnamuda Sejati juga sempat lambat sandar.
Kapal yang diageni PT Arpeni pun juga sempat terkendala, bahkan kata Ronny (petugas operasional), sudah dua hari kapalnya belum pula disandarkan. Begitu pula kapal yang melalui PT Samudera Indonesia, hingga Rabu siang belum dapat pula sandar.
MV Racha Bhum yang diageni PT Bintika Bangunusa yang direncanakan sandar di terminal JICT I hari Kamis (17/11) besuk, terpaksa membuat pernyataan agar kapalnya tidak delay.
Beberapa petugas operasional pelayaran yang dikonfirmasi menyatakan keprihatinannya akan kondisi tersebut. Tetapi, mereka sedikit merasa lega setalah ada keputusan kebijakan bahwa untuk sementara pembayaran PNBP uang labuh dapat dilakukan melalui loket, sembari menunggu konekting system inaportnet ke semua pihak benar-benar sempurna. (***)