Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) telah mengklasifikasi sebanyak 185 kapal negara terkait Tol Laut, dalam beberapa tahun terakhir ini. Selain memberikan konsultasi dan bimbingan, BKI juga memberikan quality kontrol, quality insurance untuk membangun kapal maupun galangan kapal.
“Pengalaman BKI membangun FPU di Korea dengan nama FPU Jangkrik (floating production unit). BKI terlibat terhadap pembangunan FPU Jangkrik. Ini ada profit untuk melakukan komersial terhadap BKI,” kata direktur BKI Syaifudin Wijaya, dalam acara work shop wartawan kemaritiman, bertempat di lt 8 Gedung BKI, Jakarta Utara, Selasa (26/2).
Direktur Utama PT BKI Rudiyanto menambahkan bahwa BKI sudah memperoleh kepercayaan dari pemerintah sebagai mitra strategis untuk pelaksanaan visi misi kemenko maritim menuju Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan mengutamakan kepentingan nasional.
“Penugasan pemerintah itu meliputi Survey dan Sertifikasi Kapal berbendera Indonesia. Penugasan Otorisasi statutoria. Kemudian penyertaan BKI sebagai tim tetap untuk sidang teknis IMO,” katanya.
Selain itu, ada pembinaan produsen Industri komponen kapal nasional. Pembinaan galangan kapal nasional, peningkatan standar keselamatan kapal ikan, inovasi teknologi dan kebijakan Maritimme melalui riset pengembangan dalam konteks keselamatan kapal di Indonesia. Serta kajian teknis Implementasi program pemerintah sektor maritim.
Rudiyanto juga mengatakan, bahwa badan klasifikasi merupakan badan organisasi non pemerintah yang bergerak di bidang industri perkapalan dan yang selanjutnya disebut class society. “Badan klasifikasi menentukan dan menetapkan standar pemeliharaan terhadap konstruksi dan kelas kapal serta struktur bangunan lepas pantai dan melaksanakan survey/penilaian terhadap bagian-bagian konstruksi tersebut sesuai dengan persyaratan dan standar yang ada untuk selanjutnya disurvey secara regular/periodik dengan maksud untuk pemenuhan persyaratan dan standar tersebut(rules dan regulation),” ujarnya.
Selain itu, konstruksi kapal dan bangunan lepas pantai dapat dijamin akan keselamatan pelayarannya sebagai pemenuhan dari kelaiklautan suatu kapal.
Memasuki industri 4.0, BKI pun juga sudah memasuki ke industri tersebut. Bahkan sudah menyiapkan beberapa aplikasi dalam menunjang kinerjanya secara digital. (***)