PT Multi Terminal Indonesia harus fight dalam merebut pasar produk halal agar dapat menggunakan fasilitas pergudangan dan lapangan yang perseroan siapkan. Mengingat pasar produk makanan halal sangat besar mencapai US$1.128 miliar yang merupakan 17% dari pasar global, disusul oleh sektor finansial US$1.814 miliar.
“Indonesia merupakan konsumen terbesar untuk produk halal disusul oleh Turki, Pakistan, Mesir, Banglades, Iran, Saudi Arabia, Nigeria, Rusia dan India,” kata Direktur PT Sucofindo (Persero) Sufrin Hannan dalam koneferensi yang bertajuk The First Padjadjaran International Conference on Halal Innovations di kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat.
Sementara Indonesia telah memiliki Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal sebagai amanat dari UU No. 33/2014 tentang Jaminan Produk Halal yang dibentuk oleh pemerintah sehingga bisa berbicara di dunia internasional. Sektor terbesar dalam sertifikasi halal di Indonesia adalah makanan yaitu mencapai 61%, disusul farmasi 26%, kosmetik 11% dan lainnya 2%.
Peluang itulah yang mestinya dapat dimanfaatkan MTI untuk meraih pasar yang potensial tersebut. Jangan masih berpikiran sebagai birokrat yang mengandalkan ‘power’.
Terobosan yang dilakukan Tony Hajar, Dirut PT MTI untuk masuk ke gudang Halal sangat tepat, jika melihat pangsa pasar yang besar itu.
“Kami memang sudah masuk ke sector itu, dan sekarang pergudangan halal sedang di perbaiki, tak berapa lama lagi gudang itu dapat digunakan,” ungkap Iwan, Corporate Secretary PT MTI kepada Ocean Week, di Jakarta. (**)