Kedepan, pengelolaan kepelabuhanan dan pelayaran sudah mesti mengarah pada digitalisasi. Karena eranya memang sudah harus menuju kesana. Pelabuhan di Indonesia juga sudah mesti bisa bertransformasi menjadi smart port dan digital port. Dengan transformasi tersebut diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan pelabuhan.
Ari Hendriyanto, Direktur PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) menyatakan bahwa pelabuhan di Tanjung Priok pun juga harus mengarah smart port dan digital port. ”Saat ini tantangan terbesar adalah mentransformasi pelabuhan menjadi smart port ataupun digital port,” katanya kepada Ocean Week, di Kantornya, Selasa (13/11) pagi.
Menurut Ari, Smart port dan digital port merupakan layanan terintegrasi di pelabuhan yang terkoneksi secara digital. “Di Tanjung Priok, digital port sebagaian sudah dilaksanakan. Namun, penerapan teknologi itu memerlukan kerja sama lintas stakeholder, dan perlu ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan, smart port dan digital port diyakini mampu meningkatkan layanan dalam sisi efektivitas layanan pelabuhan. Selain itu, layanan ini juga mampu mengefisiensikan sumber daya di pelabuhan.
Ari menambahkan, kedepan selain infrastruktur, digital port dan smart port merupakan hal penting, dan itu memerlukan SDM yang handal dan profesional dibidangnya.
Dia juga menyinggung bagaimana sekarang ini PTP sudah membuka diri kepada PBM di Jakarta bekerjasama dengan pihaknya. “Sudah sekitar 25 PBM yang langsung kerjasama dengan PTP,” ungkap Ari. (***)