Meski hujan mengguyur kota Jakarta sejak sepekan, termasuk pada Selasa (21/2), sehingga menyebabkan sebagian wilayah tergenang air dan banjir, namun kegiatan bongkar muat barang dan sandar kapal di pelabuhan Tanjung Priok tetap berlangsung normal.
Senin (20/2) kemarin, ketika hujan juga menyirami pelabuhan Tanjung Priok di pagi hari, kegiatan sandar dan bongkar muat petikemas pun tetap berlangsung. Hanya saja, dibeberapa lapangan penumpukan container di sepanjang jalan pelabuhan dari mulai pintu 9 hingga di pintu 1, tak terlihat ada aktivitas.
Pelabuhan Priok tetap melaksanakan service 24 jam 7 hari atau full operasional layanan. Bahka di terminal yang dioperasikan PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) yakni Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, dan Lini & VAS masih melakukan layanan dan kegiatan bongkar muat. Meski ada sedikit genangan, tetapi tidak mengganggu aktivitas, karena berhasil ditanggulangi.
Corporate Secretary dan hubungan Eksternal PT PTP, Kiki M. Hikmat mengatakan bahwa keselamatan orang dan keamanan barang menjadi prioritas perhatian perseroan. “Manajemen telah mengerahkan seluruh sumber daya, baik manusia maupun peralatan untuk menanggulangi genangan di terminal dan memastikan kegiatan operasional tetap berjalan lancer serta tidak terganggu,” ujar Kiki dalam keterangan tertulisnya yang diterima Ocean Week, Selasa (21/2) sore.
Menurut Kiki, untuk memastikan kegiatan operasional PTP berjalan normal ditengah intensitas hujan yang tinggi, manajemen telah melakukan koordinasi dengan seluruh lini dan mengambil beberapa langkah pencegahan, yakni dengan mengumumkan masa tanggap darurat dan tim tanggap bencana.
“Lalu mengoperasikan seluruh pompa portable khususnya pada areal yang berpotensi tergenang air, kemudian membersihkan saluran pembuangan agar tidak mampet, membuat tali air pada area-area tertentu, dan merelokasi barang di lapangan ke tempat yang aman agar tak tergenang,” ungkap Kiki. (***)