Sehubungan dengan pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur provinsi DKI Jakarta pada tanggal 15 Februari 2017, maka kegiatan bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok ditiadakan atau libur. Hal itu disampaikan Kepala Otoritas Pelabuhan [OP] Tanjung Priok I Nyoman Gede Saputra melalui surat edaran bernomor UM.003/4/10/op.tpk-17 tentang Pengaturan Jam Kerja bongkar muat di pelabuhan Priok Dalam Rangka Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Tetapi bagi mereka yang pada shift III tanggal 14 Februari [24.00 – 08.00] masih melaksanakan kegiatan guna menyelesaikan sisa pembongkaran/pemuatan yang diperkirakan haya membutuhkan waktu kurang dari 2 jam dapat melanjutkan dan menyelesaikannya,” kata Nyoman sebagaimana surat edaran yan diterima Ocean Week, Senin [13/2] pagi.
Sementara itu, untuk kegiatan di pelabuhan Marunda, tetap dilakukan seperti biasa. “Pada Rabu tanggal 15 Februari, di Marunda tetap ada kegiatan seperti biasa. Kami tetap melayani kapal-kapal yang masuk. Apalagi mereka [kapal-red] yang sudah minta sandar jauh-jauh hari sebelum ada Pilkada, pasti kami layani. Nanti pada hari itu tinggal bagaimana mengaturnya saja,” kata KSOP Marunda Herry yang dihubungi Ocean Week, Senin pagi.
Herry juga menyatakan untuk kegiatan bongkar muat juga tetap berlangsung seperti biasa. “Diatur saja waktunya, mereka yang akan ke Pilkada yang bergantian. Yang jelas aktivitas kapal tetap harus berjalan,” ucapnya.
Ditanya mengenai rencana pemerintah [Kemenhub] untuk pengenaan wajib pandu di pelabuhan Marunda, Herry mengungkapkan, untuk program ini masih menunggu jawaban dari operator terminal yang ada di Marunda.
“Kami memberi batas waktu sampai Selasa [14/2]. Jika dari para operator terminal sampai batas waktu itu belum ada usulan siapa yang direkomendasi untuk pemanduan, maka kami yang akan menentukan siapa yang akan kami tunjuk,” ungkapnya.
Tetapi, sebelum pelaksanaan pemanduan, perusahaan yang ditunjuk tersebut akan diminta oleh KSOP Marunda mempresentasikan kepada para operator terminal yang ada disini. “Jika taka da rekomendasi, maka kami akan tunjuk, tentunya yang jaraknya dekat dengan pelabuhan Marunda. Namun sebelumnya kami minta perusahaan penyedia pemanduan itu presentasi dulu,” katanya.
Salah satu pengguna jasa pelabuhan Marunda, Banu Amza dari PT Sayusan Bahari ketika dikonfirmasi mengenai libur tidaknya kegiatan di Marunda pada Pilkada Gubernur dan Wakil DKI Jakata mengatakan belum tahu menahu. “Nanti saya kabari, saya belum dapat informasi dari pihak Otoritas Pelabuhan Marunda,” tuturnya per telpon. [***]