Pemerintahanan Presiden Jokowi-Jusuf Kalla sejak awal sudah mencanangkan Indonesia sebagai poros maritime. Karena itu, untuk mendukung konsep Jokowi-JK itu pembangunan infrastuktur pelabuhan terus dilakukan, termasuk pembenahan Infrastruktur lainnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pelindo II pun telah banyak melakukan pembenahan dan pembangunan terhadap infrastruktur yang dikelolanya, termasuk Tanjung Priok.
Bahkan pelabuhan Priok kedepan akan menerapkan system yang ditengarai sebagai TBRC (truck booking return container).
“Pembenahan pelabuhan Priok karena pelabuhan itu merupakan pelabuhan Internasional, maka standarisasi pelayanan juga mengacu pada pelabuhan internasional. Pembenahan ini terkait dengan program pemerintah tentang tol laut” ujar direktur Usaha Pelindo II Saptono Rahayu Irianto pada acara Pekan Orientasi Wartawan di Cisarua Bogor, Kamis (26/2).
Kata Saptono, pelabuhan priok adalah salah satu pelabuhan yang menjadi simpul program tol laut. “Pembenahan pelabuhan Tanjung Priok bisa kita bandingkan sejak beberapa tahun terakhir ini yang kondisinya menjadi semakin baik. Upaya ini akan terus kita tingkatkan,” ucapnya lagi.
Saptono menambahkan, upaya pembenahan pelabuhan tidak terlepas dari hubungan semua pemangku kepentingan. Diantaranya Otoritas Pelabuhan (OP) menugaskan Pelindo II untuk pengelolaan pelabuhan, sedangkan pengguna jasa mengharapkan pelayanan yang baik dan efisien. “Kalau pelayanan dan infrastruktur baik maka kita bisa bersaing dengan pelabuhan internasional lain,” ungkapnya.
TBRC
Sementara itu, Dirut PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) Arif Suhartono mengungkapkan, untuk mempercepat distribusi barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok sekaligus mengurangi kemacetan, Pelindo II akan menerapkan program Truck Booking Return Container (TBRC).
TBRC berarti setiap truk masuk ke pelabuhan membawa satu kontainer ekspor dan saat keluar membawa kontainer impor.
Arif mengatakan, kalau total throughput di Pelabuhan Tanjung Priok ( semua terminal petikemas) 4 juta boks saja/tahun, berarti setiap hari sekitar 10 ribu boks bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Kalau setiap truk hanya membawa satu kontainer diasumsikan setiap hari ada 10 ribu truk hilir mudik ke pelabuhan. Kondisi ini membuat pelabuhan dan seputarnya jadi macet dan arus barang tidak lancar,” ujarnya
Tapi dengan program TBRC setiap truk membawa 2 kontainer (ekspor/impor) maka setiap hari hanya separohnya atau 5000 truk keluar masuk pelabuhan.
Memurut Arif, program tersebut sekarang tengah dibahas baik dari sisi aplikasi IT nya dari Terminal Petikemas ke Angkutan Truk maupun kelengkapan lainnya.
“Saat ini baru 10% dari jumlah truk masuk Pelabuhan Priok baik keluar mau pun masuk membawa kontainer,” ujarnya.
Arif menambahkan, Terminal 3 PTP yang melayani kontainer internasional sudah berstandar internasional dengan produksi Box /Ship/Hour (BSH) 60 boks. (mjb/ow)