Pengguna jasa (pelayaran) pelabuhan Tanjung Pandan berharap Pelindo segera melakukan pengerukan terhadap alur hingga kolam pelabuhan.
Sebab, lalu lintas keluar masuk kapal niaga di Tanjung Pandan harus bergantung pada pasang surut air. “Kalau air lagi surut, kapal harus nunggu. Makanya, Pelindo mesti secepatnya melakukan pengerukan,” ujar Munif, dari pelayaran Bukit Merapin, kepada Ocean Week, Rabu pagi.
Ocean Week yang pada Rabu pagi (27/9) menyambangi pelabuhan Tanjung Pandan, melihat beberapa kapal sedang membongkar muatannya berupa Sembako, baik dengan petikemas maupun kargo umum.
Truk-truk pengangkut barang tampak ramai menunggu muatan. Para buruh (TKBM) pun terlihat sibuk dengan aktivitasnya, membongkar muatan kapal yang kemudian langsung dimasukkan ke dalam truk.
Di luar pelabuhan, tepatnya tak jauh dari pintu gerbang pelabuhan, puluhan truk sedang mengantre untuk memperoleh muatan.
Panas matahari yang sangat menyengat badan tak begitu dihiraukan oleh para buruh yang tengah berkegiatan membongkar barang dari kapal yang kemudian memindahkan ke dalam truk untuk dibawa ke gudang pemilik barang.
GM Pelindo Regional 2 Tanjung Pandan Ferial Dunan Sidabutar membenarkan jika sendimintasi di pelabuhan Tanjung Pandan cukup tinggi. “Makanya kami sudah merencanakan untuk melakukan pengerukan alur dan kolam pelabuhan. Kami sedang mengurus perijinannya ke Kementerian Lingkungan Hidup untuk AMDAL nya, tapi sampai sekarang ijin belum keluar. Padahal dari Pelindo sudah siap, baik dari sisi anggaran maupun lainnya,” ungkapnya saat dihubungi Ocean Week per telpon, Rabu pagi.
Menurut dia, kalau ijin sudah terbit, langsung bisa dilaksanakan untuk itu (pengerukan). “Pelabuhan Tanjung Pandan hanya pendangkalan masalahnya, lainnya nggak ada masalah, aman-aman saja kegiatan operasional lainnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala KSOP kelas IV Tanjung Pandan, Syaiful Anwar mengatakan bahwa Tanjung Pandan merupakan pelabuhan sebagai pusat urat nadi perekonomian kota Belitung. “Lalu lintas kapal disini sudah di setting sesuai karakteristik pelabuhan yang ada. Mayoritas kapal itu membawa muatan sembilan bahan pokok untuk kebutuhan masyarakat Belitung. Tapi ada juga sesekali kapal yang rute ke Surabaya, atau ke Palembang,” kata Syaiful didampingi Iswandi, koordinator petugas keselamatan berlayar, penjagaan dan patroli, di ruang kerjanya.
Syaiful juga membenarkan jika kapal yang keluar masuk untuk berkegiatan di Tanjung Pandan masih tergantung pada pasang surut air laut.
“Sekarang masih direncanakan untuk revitalisasi pelabuhan Tanjung Pandan, khususnya pengerukan. Progresnya masih proses kelengkapan dokumen teknis terkait AMDAL,” jelasnya.
Ferial menambahkan bahwa nantinya setelah dikeruk, alur dan kolam pelabuhan bisa mencapai 4 meter. Dan itu cukup untuk kapal-kapal dengan DWT 1,8. Saat ini draft pelabuhan Tanjung Pandan -3,5 meter.
Untuk diketahui bahwa setiap hari 4-5 kapal niaga masuk ke pelabuhan Tanjung Pandan. Ada pelayaran Bukit Merapin, Ligita, dan sebagainya.
“Saat ini, konsen kami pada pengerukan,” kata Syaiful Anwar.
Di pelabuhan ini juga sudah menerapkan aplikasi inaportnet yang dilaunching pada tahun 2019 lalu, sehingga dengan sistem tersebut, antara petugas dan pengguna jasa tak perlu lagi ketemu bertatap muka.
Selain itu, pelabuhan Tanjung Pandan juga menerapkan kinerja 24 jam, 7 hari kerja. Namun, tetap mengutamakan kearifan lokal.
Ditanya mengenai TKBM, Syaiful mengungkapkan bahwa jumlah TKBM yang terdaftar dan melakukan aktivitas di pelabuhan lebih kurang 200 TKBM. “Kami terus melakukan sosialisasi kepada mereka untuk pentingnya K3. Karena terkadang para TKBM sedikit mengabaikan keselamatan kerja. Tapi kami terus minta supaya SOP diperhatikan, dan sekarang sudah mulai mengerti dan sadar akan pentingnya keselamatan,” kata Syaiful.
Kepala KSOP juga mengungkapkan kalau pihaknya pun sudah melakukan penataan terhadap truk-truk yang berkegiatan di pelabuhan ini.
Syaiful pun menyatakan terus berusaha melakukan sinergi dengan stakeholder di pelabuhan Tanjung Pandan. “Sekarang hubungan sesama insan pelabuhan disini semakin harmonis, dan kami akan terus jaga itu,” ungkapnya. (**)