Fase pertama pembangunan pelabuhan Patimban di Subang Jawa Barat diharapkan selesai pada 2019 mendatang.
Pernyataan itu disampaikan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan di Istana Negara, Jakarta tadi siang, sepulangnya dari lawatan ke Jepang, bertemu pemerintah dan dunia usaha setempat, salah satunya membahas rencana proyek pembangunan pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.
“Kita bisa segera. Karena kita butuh betul. Kami ingin itu selesai 2019 fase pertama,” ungkapnya.
Menurut Luhut, pembangunan pelabuhan Patimban membutuhkan investasi sekitar US$ 4 miliar. “Patimban itu kira-kira kalau saya enggak keliru mungkin Rp 42 triliun hampir US$ 4 miliar,” ujarnya.
Seperti diketahui, di sela kegiatan G7 Summit di Ise-Shima, Perfektur Mie, Jepang, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan PM Jepang Shinzo Abe. Dalam pertemuan itu, kedua negara sepakat untuk menjalin komitmen membangun Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Wismana Adi, mengatakan pemerintah tengah mencari pendanaan sebesar US$ 1,7 miliar atau setara Rp 22,30 triliun (US$ 1 = Rp 13.120) untuk proyek tahap pertama tersebut. Rencananya, proyek Pelabuhan Patimban akan dibiayai dari pinjaman Jepang. Patimban merupakan pelabuhan pengganti pelabuhan Cilamaya yang dibatalkan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Iwa Karniwa saat menerima delegasi Jepang dari Lembaga Persahabatan Indonesia Hamamatsu (LPIH) di Bandung, Jawa Barat mengemukakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat bersama Kementerian Perhubungan memperkuat komitmen pembangunan pelabuhan Patimban Subang.
“Pembangunan mega proyek pelabuhan laut Patimban-Subang kemungkinan pendanaannya dari pemerintah Jepang. Pemprov hanya memperkuat dengan memberikan dorongan agar pembangunan sesuai rencana. Kami belajar dari Cilamaya yang sangat lama prosesnya. Patimban harus sesuai jadwal,” ungkap Iwa.
Untuk diketahui, kapasitas pelabuhan Patimban diusulkan sekitar 7,5 juta TEUs (twenty foot equivalent unit) dan untuk 250 ribu kendaraan. Pembangunan sendiri direncanakan akan dimulai tahun 2017. Diperkirakan pembangunan tahap I akan selesai 2019. Total nilai investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan itu sekitar Rp 43,22 triliun. (**)