PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo) menyatakan kesiapannya dalam melayani Angkutan Ramadhan dan Lebaran tahun 2016. Kesiapan ini dilakukan dengan pemantauan pada 8 (delapan) cabang pelabuhan yaitu Pelabuhan Belawan, Sibolga, Gunung Sitoli, Tanjung Balai Asahan, Dumai, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, Tembilahan.
“Kunjungan kapal penumpang akan mendapatkan prioritas sandar di terminal penumpang dan di luar terminal penumpang, jika ada kunjungan kapal secara bersamaan,” jelas Fiona Sari Utami, ACS Humas Pelindo 1.
Penyiapan dan pembenahan fasilitas pendukung di seluruh terminal penumpang milik Pelindo 1 juga terus dilakukan, beberapa diantaranya yang sudah dilakukan adalah pembenahan Terminal Penumpang Bandar Deli Pelabuhan Belawan, yang merupakan pelabuhan ke-3 terbesar di Indonesia.
“Fasilitas pelayanan Terminal Penumpang Bandar Deli saat ini sudah dilengkapi dengan 2 (dua) unit garbarata, yang akan memudahkan penumpang untuk naik turun dari kapal menuju dermaga dan sebaliknya,” jelas Fiona.
Selain itu, terminal penumpang ini juga sudah memiliki arsitek bangunan yang lebih modern dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti, guesthouse, ruang tunggu VIP, ruang tunggu ekonomi, ruang ibu menyusui, balai kesehatan, ruang merokok, kantin, ruang kedatangan dan anjungan, ruangan shalat, kantin, toko cindera mata, toilet pria dan wanita, tanda bahaya (alarm), tata suara (sound), pemadam kebakaran, alat penyelamat kecelakaan di air (pelampung serta fasilitas automatic gate.
Terminal penumpang Bandar Deli ini, mampu menampung sebanyak 2.500 orang penumpang yang telah terkoneksi langsung dengan angkutan darat. Rencana ke depannya terminal penumpang ini juga akan terkoneksi langsung dengan stasiun kereta api, dimana saat ini sudah disediakan jembatan penyebarangan orang (JPO) yang menghubungkan terminal penumpang dengan stasiun kereta api.
Selain di Pelabuhan Belawan, Pelindo 1 juga melakukan pembenahan terminal penumpang di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, yang meliputi renovasi pada ruang tunggu penumpang, penambahan koridor kanopi, dan fasilitas lainnya.
Fasilitas Embarkasi dan Debarkasi juga disiapkan seperti dermaga khusus untuk kapal penumpang, gedung terminal penumpang dan ruang pengantar penjemput maupun ruang informasi, lapangan parkir kendaraan pengantar dan penjemput, serta rambu-rambu arah embarkasi/debarkasi penumpang,” jelas Fiona.
Untuk mengantisipasi lonjakan arus barang sembako di pelabuhan, juga telah dipersiapkan fasilitas pelabuhan antara lain kesiapan dermaga, sispro (Sistem dan Prosedur) pelayanan kapal sembako, gudang dan lapangan penumpukan, peralatan bongkar muat, tenaga operasional di lapangan dan kesiapan informasi dan teknologi (IT).
Fasilitas umum tambahan juga akan disiapkan seperti tenda, toilet, dan media informasi kepada penumpang, pengantar/penjemput seperti sound system, spanduk, banner, dan leaflet informasi.
Untuk monitoring Angkutan Lebaran 2016 ini akan dibentuk posko monitoring dan tim pemantau kesiapan pelayanan di setiap cabang pelabuhan, yang merupakan posko bersama dan beranggotakan Kesyahbandaran, Otoritas Pelabuhan, Pelindo 1, Polri, TNI AL, Bea Cukai, Karantina, Imigrasi dan Kesehatan Pelabuhan. Tim ini akan bertugas untuk memantau kegiatan embarkasi dan debarkasi, memantau bongkar muat barang, berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, kegiatan pusat pengendalian trafik dan pusat informasi serta pelaporan.
Tim monitoring dan pelayanan Angkutan Lebaran 2016 ini akan bertugas mulai tanggal 21 Juni sd 21 Juli 2016. Untuk media pelaporan dan sistem koordinasi monitoring angkutan Lebaran 2016, Pelindo 1 akan menyediakan media melalui media portal korporat: www.pelindo1.co.id, melalui email korporat: angkutan-lebaran@pelindo1.co.id dan video conference antara Kantor Pusat, Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Dumai serta menetapkan kontak person masing-masing pelabuhan.
“Kami tidak hanya memastikan kesiapan seluruh fasilitas untuk kelancaran arus barang, tapi kami juga memastikan keamanan dan keselamatan penumpang melalui koordinasi dengan pihak regulator (OP/KSOP, Syahbandar dan pihak keamanan di pelabuhan) mengenai batas izin toleransi kelebihan kapasitas penumpang kapal sekaligus pengaturan kendaraan dan antisipasi tindakan kriminal dalam rangka mewujudkan zero accident, berkoordinasi dengan perusahaan pelayaran agar kapal penumpang tidak sandar pada malam hari, memberikan proritas sandar bagi kapal penumpang, hewan ternak, kebutuhan pokok dan BBM, dan mengkoordinasikan adanya penambahan moda angkutan lanjutan pada Pelabuhan Belawand dan Tanjung Pinang (Sei Kolak Kijang),” tegas Fiona. (humpl1/ow)