Pelayaran raksasa dunia MSC kini menjadi pengangkut laut terbesar dengan kapasitas 4,6 juta TEU, diikuti oleh Maersk yang tercatat 4,23 juta TEU, menyusul CMA CGM dan Cosco.
Menurut data terbaru dari analis Alphaliner, bersama-sama, lima jalur peti kemas teratas mengendalikan kapasitas untuk membawa 16,9 juta TEU, atau 64,2 persen dari kapasitas global, lapor Daily Cargo News Australia.
MSC mengambil alih Maersk sebagai lini kontainer terbesar pada Januari tahun lalu, mengalahkan perusahaan Denmark dari posisi teratas yang telah ditempatinya selama beberapa dekade.
Saat ini, MSC memiliki total kapasitas 4,6 juta TEU, atau 17,5 persen dari total kapasitas dunia.
Armada MSC terdiri dari 714 kapal – 413 di antaranya (berkapasitas 2 juta TEU) dimiliki, dan 301 (2,5 juta TEU) disewa.
Buku pesanan MSC adalah 37,6 persen dari armada yang ada di 124 kapal dengan total kapasitas 1,7 juta TEU.
Maersk menjadi nomor dua, memiliki total kapasitas 4,23 juta TEU, atau 16,1 persen dari total kapasitas dunia.
Armadanya terdiri dari 707 kapal, 345 di antaranya (2,5 juta TEU) dimiliki dan 362 (1,7 juta TEU) disewa.
Menurut Alphaliner, Maersk hanya memesan 31 kapal, dengan kapasitas 376.400 TEU, atau 8,9 persen dari kapasitas yang ada.
Sedangkan CMA CGM berada di posisi ketiga dengan total kapasitas 3,4 juta TEU di 595 kapal.
Ini adalah 12,9 persen dari total kapasitas angkut peti kemas dunia. Perusahaan asal Perancis ini memiliki 81 kapal pesanan dengan kapasitas 689.300, atau 20 persen dari kapasitas yang ada.
Sementara Cosco Group di tempat keempat dengan 2,87 juta TEU (10,9 persen dari kapasitas dunia), dan Hapag-Lloyd di urutan kelima dengan 1,78 juta TEU (6,8 persen dari kapasitas dunia). (**/scn)