Otoritas Pelabuhan Thailand (PAT) melaporkan bahwa total pendapatan pada tahun 2021 mencapai THB15,613 miliar (US$507,9 juta), naik hampir BHT1 miliar dari THB14,632 miliar pada tahun 2020.
"PAT mencatatkan laba sebesar THB6,2 miliar dengan beban sebesar THB9,3 miliar tahun lalu. Omset sekitar THB600 juta lebih tinggi dari tahun 2020," kata direktur jenderal PAT Kriengkrai Chaisiriwongsuk, dikutip dari schednet.
Menurut Chaisiriwongsuk, dari total pendapatan 2021, 70 persen berasal dari pelayaran, 12 persen dari transportasi laut, 9,54 persen dari sewa darat, 2,91 persen dari jasa pelabuhan, dan 4,89 persen dari sumber lain.
Pelabuhan Laem Chabang di Chonburi menghasilkan pendapatan terbesar yakni 56,9 persen, lalu 42,83 persen dari pelabuhan Bangkok dan 0,27 persen dari pelabuhan di provinsi lain.
Pelabuhan Thailand menangani 9,8 juta TEU melalui pelayaran laut, meningkat dibandingkan tahun 2020 yang mencatatkan sekitar 9 juta TEU. Laem Chabang menangani 8,4 juta TEU, dan menjadi peringkat ke-22 di dunia tahun lalu.
"Fase ketiga dari proyek Pelabuhan Laem Chabang adalah naik ke peringkat 20 besar di dunia tahun ini," kata Chaisiriwongsuk.
PAT akan meluncurkan enam proyek baru lainnya pada tahun 2022 untuk meningkatkan efisiensi pelabuhan.
Keenam proyek baru tersebut adalah proyek pengembangan Pelabuhan Bangkok Barat, pembangunan jalan yang menghubungkan Pelabuhan Bangkok dan Jalan Tol Bang Na, membangun pusat transportasi peti kemas kereta api, proyek pengembangan Pelabuhan Ranong, proyek pengembangan pelabuhan kering, dan peluncuran jalur pelayaran nasional.
Ketua umum DPP Indonesia National Shipowner's Association (INSA) Carmelita Hartoto pernah menyatakan jika Port of Laem Chabang, Thailand, lebih potensial menjadi alternatif hub internasional Asean ketimbang pelabuhan Tanjung Priok.
Carmelita Hartoto menilainya dari sisi letak geografis maupun potensi volume kargo, terutama untuk tujuan Amerika Serikat.
Meski demikian, ungkapnya, Laem Chabang tidak akan dapat menggantikan Singapura dari sisi fasilitas, potensi kargo, maupun jaringan dengan pelayaran global.
"Laem Chabang dan Tanjung Priok tidak akan bisa mengejar Singapura," ujarnya. (**/scn)