Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, baru-baru ini meninjau kawasan industri kendal (KIK) yang berada di Kecamatan Kaliwungu, kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Seperti diketahui, bahwa Kawasan Industri Kendal (KIK) sekarang sudah banyak industri yang telah beroperasi dan sebagian besar untuk pasar ekspor.
Karena itu, kebutuhan adanya Pelabuhan Niaga Kendal pun sudah mendesak untuk direalisasikan.
“Kita ingin mendorong untuk ada pelabuhan di KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Kendal. Ini karena hampir semua produknya diekspor. Apalagi ini yang mendesak yang fiber optic. Fiber optic ini produknya harus digulung ke laut, ke kapal langsung,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno, saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, meninjau KIK.
Menurut Sumarno, realisasi Pelabuhan Niaga Kendal harusnya segera mungkin. Sebab, pembangunan pelabuhan sudah menjadi bagian dari komitmen sejak awal, untuk para investor yang menanamkan investasinya di KEK Kendal. Pemerintah Provinsi Jateng telah melakukan komunikasi intens dengan pemerintah pusat agar pelabuhan niaga Kendal segera terwujud.
“Komunikasinya sudah dengan Kemenhub. Studi juga sudah dilakukan, cuma memang kita menunggu keputusan dari pusat untuk pelabuhan ini,” ujarnya, dikutip dari portal pemprov Jateng.
Sumarno mengatakan, keinginan besar untuk segera menghadirkan pelabuhan niaga di Kendal, selain wujud dari komitmen, juga karena keberadaan fasilitas ini, akan semakin menarik minat investor yang akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
“Tentu saja kalau ada pelabuhan, kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi Jateng pasti cukup besar,” ucap Sekda.
Terkait kunjungan menteri, terdapat dua lokasi yang didatangi. Lokasi pertama adalah pabrik mainan edukasi berbahan dasar kayu, Masterkidz. Lokasi berikutnya adalah PT Borins yang memproduksi peralatan rumah tangga, seperti blender, air fryer, dan coffee maker. Kedua pabrik tersebut 90 persen produksinya diekspor ke Amerika Serikat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, berdasar hasil tinjauannya, KIK yang kini sudah masuk sebagai KEK Kendal, telah berhasil menarik investasi senilai Rp27 triliun. Jumlah tenaga kerja yang direkrut sudah mencapai 17.000 orang.
“Jadi ini membuktikan bahwa investasi dan juga fasilitas fiskal yang diberikan, termasuk tax holiday (penggapusan pajak sementara), Borin sudah terima (manfaat), dan tadi Masterkidz juga sudah menerima. Ini dibuktikan dengan tax holiday, eksportnya jalan. Ini membuktikan kebijakan yang dilakukan pemerintah memberikan hasil,” ujar Menko Perekonomian. (sumber Humas Jateng/**)