Para pelaku usaha mengapresiasi positif terhadap rencana Pelindo Cirebon yang akan mengembangkan kontainerisasi di pelabuhan ini. Apalagi, pasar barang kemasan kontainer melalui wilayah Cirebon dan sekitarnya cukup besar, dan selama ini dikirim melalui pelabuhan Tanjung Priok.
Mantan Ketua DPC INSA Cirebon Agus Purwanto mengungkapkan hal itu kepada Ocean Ween, mengomentari rencana perusahaan BUMN itu menggarap pasar kontainer di wilayah ini. “Kalau perlu segera direalisasikan. Karena pengebangan pelabuhan Cirebon sudah sangat ditunggu para pelaku usaha, terutama pelayaran. Dan ini sudah sering didiskusikan, namun belum pernah terwujud,” ungkap Agus per telpon.
Sebagai pengusaha pelayaran yang selama ini bermain di angkutan tongkang batubara, Agus berharap supaya di pelabuhan ini bukan hanya menjadi pelabuhan bongkar barang saja, namun juga dapat mendatangkan muatan. “Jika muatan kontainer dapat melalui pelabuhan Cirebon, itu menjadi kredit point bagi pelaku usaha disini, juga untuk Pelindo,” ungkapnya lagi.
Agus menambahkan, bahwa untuk ke arah kontainerisasi, dia pun melihat kesiapan fasilitas di pelabuhan ini seperti lapangan penumpukan kontainer sudah tersedia, tinggal kelengkapan peralatan bongar muatnya saja yang perlu disiapkan.
“Selain itu penting untuk pendalaman alur ke pelabuhan, sekarang hanya 5 meter kedalamannya. Lainnya saya rasa sudah siap,” jelasya.
Agus juga menyoroti mengenai kegiatan batubara yang dinilainya sudah semakin membaik. Kata dia, kegiatan bongkar batubara di Cirebon sudah bisa 24 jam. “Polusi juga sudah tidak ada, bahkan truk-truk pengangkut batubara sebelum keluar pelabuhan wajib masuk ke car wash, sehingga bersih dari kotoran batubara,” ujarnya.
Sementara itu, GM Pelindo Cirebon Solikhin mengungkapkan bahwa rencana untuk kontainerisasi di pelabuhan ini diharapkan pada kuartal 4 tahun 2017 sudah dapat dilaksanakan. “Sekarang kami sedang berupaya mengembalikan kedalaman alur dari 5 meter menjadi 7,5 meter. Untuk fasilitas penunjang kontainer, lapangan penumpukan sudah ada, sekarang kami sedang mengusulkan peralatan penunjang bongkar muat kontainer ke kantor pusat,” katanya.
Sedangkan kegiatan batubara, Solikhin menyatakan tidak ada lagi masalah. Dermaga dapat disandari 3 tongkang sekaligus, bahkan bongkar komoditi ini dapat 24 jam. (***)