Dirjen Perhubungan Laut A. Tonny Boediono resmi membuka Munas APBMI ke-7 di Padang, Sumatera Barat Kamis (27/10). Dalam kesempatan itu, Dirjen laut berpesan supaya para PBM bersatu dan tidak terpecah belah.
Selain itu, dihadapan 435 peserta dan peninjau Munas APBMI, dia juga minta agar pada pemilihan ketua umum nanti, para PBM dapat memilih seseorang yang mampu mengayomi anggota, bisa berkomunikasi dengan pemerintah (Direktorat perhubungan laut), dan bukan yang arogan.
Menurut Tonny, Munas ke-7 kali ini merupakan momentum yang baik dalam mempersatukan persepsi para anggota PBM yang tergabung dalam wadah APBMI.
Kepada APBMI Dirjen Laut juga berharap masukan dari pemangku kepentingan terutama dari kalangan dunia usaha sehingga sector transportasi benar-benar mampu memberikan pelayanan yang optimal dalam mewujudkan daya saing nasional agar mampu berkompetisi pada tingkat global.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, guna mendukung kegiatan logistic baik untuk dalam dan luar negeri diperlukan sarana transportasi yang handal. Angkutan laut dapat menjawab tantangan ini dengan kemampuannya mengangkut muatan logistic dalam jumlah besar serta tariff yang relative lebih rendah daripada moda transportasi,” kata Dirjen Laut A. Tonny Boediono.
Hadir pada acara Munas antara lain Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Amran, para mitra asosiasi terkait kepelabuhanan, dan para pengusaha.
Tonny juga menyatakan bahwa di era globalisasi dan perdagangan bebas dewasa ini, low cost di pelabuhan menjadi tuntutan kalangan dunia usaha maupun pemerintah Indonesia sendiri. Untuk mencapai tujuan itu, pemerintah dan pemangku institusi terkait kini terus melakukan perbaikan system layanan dan kinerja di pelabuhan, termasuk dalam kegiatan bongkar muat.
“Kita semua memahami bahwa produktivitas tinggi dapat diraih jika infrastruktur penunjang bongkar muatnya memadai. Untuk itu kita harus menyadari bahwa PBM dan TKBM pelabuhan mempunyai peran sangat penting dalam kelancaran lalu lintas barang. Namun seiring dengan perkembangan system angkutan laut yang terus berubah dan menghadapi teknologi, maka diperlukan adanya peningkatan kemampuan PBM dan TKBM pelabuhan dalam melakukan kegiatannya,” ungkap Dirjen Laut.
Tonny juga menyadari kalau pada praktiknya, sekarang ini produktivitas bongkar muat dinilainya masih perlu ditingkatkan, begitu pula dengan masalah TKBM.
Dirjen Laut mengapresiasi positif atas terselenggaranya Munas APBMI di Padang ini. Karena melalui kegiatan ini seluruh anggota APBMI dipertemukan untuk bersama-sama memberikan kontribusi maupun gagasan-gagasan terbaiknya sehingga diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dan kontribusi kepada pemerintah dalam membuat kebijakan teknis operasional bongkar muat yang pada akhirnya dapat menurunkan biaya logistic dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri. (ow)