Pelabuhan Panjang di Lampung, kini mulai disinggahi kapal-kapal besar direct tujuan Amerika, Mediteranean, dan Eropa.
Baru-baru ini masuk kapal MSC berkapasitas 3.500 TEUs, mengangkut hasil komoditi pertanian di wilayah Lampung.
Menurut Dhany Novianto, dari pelayaran MSC, kapal itu seminggu sekali masuk ke Panjang, dengan bongkar muat sekitar 800 boxes.
“MSC adalah sebagai market leader di Panjang dengan posisi nomer satu dan menjadikan pilihan utama bagi exportir dan importir, dengan market share sebesar 30 persen di Panjang,” ungkap Dhany kepada Ocean Week, Senin siang.
Kata Dhany, kapal itu direct dengan tujuan akhir Eropa, Mediterranean dan Amerika.
Sementara itu Drajat Sulistyo, GM Pelindo Panjang membenatkan jika PT Pelabuhan Panjang kembali disandari kapal besar dengan kapasitas diatas 3.500 TEus.
Kapal MV MAJD yang dioperasiokan oleh Mediterranean Shipping Company dengan panjang 247 meter, sandar di Terminal Petikemas Pelabuhan Panjang pada tanggal 28 Juli 2019 Pukul 00.40.
“Kapal MV MAJD ini menjadi kapal besar ketiga yang sandar di Pelabuhan Panjang selama tahun 2019 dimana sebelumnya kapal CMA CGM dan MV MV Balthasar Schulter sandar di Pelabuhan Panjang pada bulan Maret 2019 lalu,” kata Drajat saat dihubungi Ocean Week, pagi ini.
Menurut mantan GM Pelindo Bengkulu ini, dengan bersandarnya kapal besar ini menandakan bahwa Pelabuhan Panjang sudah semakin mapan dalam melanyani perdagangan Internasional yang akan membawa komoditas agrobisnis Provinsi Lampung dan Wilayah Sumatra Bagian Selatan seperti kopi, kakao, karet, nanas dan komoditas pertanian lainnya.
Drajat Sulistyo juga mengatakan bahwa dengan bersandarnya kapal ukuran besar di Pelabuhan Panjang akan sangat menguntungkan masyarakat Provinsi Lampung khususnya masyarakat pertanian dan sekaligus membuktikan bahwa Pelabuhan Panjang semakin dipercaya di dunia Internasional sebagai salah satu Pelabuhan kelas dunia.
“Peningkatan improvisasi kinerja kita tingkatkan terus menerus baik dari kinerja pelayanan maupun kapasitas. IPC Panjang terus berbenanh diri salah satunya dengan menghadirkan kapal – kapal dengan kapasitas besar untuk menampung kegiatan ekspor maupun impor yang melalui Pelabuhan Panjang khususnya Provinsi Lampung,” ungkap Drajat.
Sebelumnya Kapal Peti Kemas MV Balthasar Schulter sandar di Terminal Petikemas Pelabuhan Panjang, Senin (25/3). Kapal dengan panjang 261 M dengan kapasitas 4250 TEUs ini
merupakan kapal petikemas terpanjang yang pernah sandar di dermaga yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Panjang.
Dengan bersandarnya kapal berkapasitas besar ini menandakan bahwa Lampung
merupakan salah satu pusat perdagangan internasional dengan dukungan fasilitas pelabuhan yang modern dan sejalan dengan Visi IPC yaitu menjadi Pelabuhan Internasional.
“Dengan adanya Kapal direct service dari Panjang langsung Inter Asia, maka logistik di sektor pelayaran akan lebih efisien dari sisi waktu dan biaya yang
menjadi salah satu wujud kontribusi IPC Panjang untuk mewujudkan Provinsi Lampung Berdaya,” ucap Drajat. (***)