PT Nusantara Pelabuhan Handal bakal mencatatkan saham perdana atau melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (16/3) pagi tadi. Perseroan akan menjadi emiten pertama di 2017, atau ke-536 yang listing di bursa.
Emiten yang mendapatkan kode saham PORT ini merupakan perusahaan yang mengoperasikan dan mengembangkan terminal petikemas dan kargo termasuk dalam melakukan desain dan memasok peralatan terminal (menyediakan end-to-end port business solution).
Dalam siaran resminya, Perseroan melantai di pasar modal dengan melepas saham sebanyak 576,85 juta saham. Nilai nominal saham yang dipatok dengan harga Rp100 per saham, sedangkan harga IPO yang dilepas ke publik sebesar Rp1535 per saham dari harga yang dipatok sebelumnya berada di kisaran Rp450-Rp550 per saham.
Proses IPO perseroan dijalankan di Gedung BEI, Jakarta, Kamis 16 Maret 2017, bertepatan dengan pembukaan perdagangan saham di pasar modal Indonesia. Perusahaan NPH ini akan meraup dana segar sebesar Rp308,58 miliar dari proses hajatan IPO tersebut.
Adapun penjamin pelaksana emisi efek IPO Nusantara Pelabuhan Handal yaitu PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Sedangkan penjamin emisi efek adalah PT Equatur Securities.
Berdasarkan catatan, dana segar dari IPO setidaknya dari yang diraup maka sebanyak 65 persen akan digunakan untuk membayar utang kepada Episenta Utama sebagai pemegang saham. Sisanya 35 persen akan digunakan untuk modal kerja.
Untuk mendukung keperluan ekspansi dan pengembangan anak usaha, Nusantara Pelabuhan menganggarkan belanja modal alias capital expendicture sebesar Rp190-200 miliar di tahun ini.
Perusahaan Nusantara Pelabuhan Handal merupakan korporasi milik pengusaha Garibaldi Thohir. Sekitar 93,16 persen saham Nusantara Pelabuhan dikuasai oleh PT Episenta Utama Investasi yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Garibaldi. Sedangkan sisa sahamnya dimiliki oleh PT Prima Permata Cakrawala.
Perusahaan ini mengoperasikan peti kemas di Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya. Nusantara Pelabuhan juga memiliki area operasi di Laemchabang dan Bangkok, Thailand. Saat ini, nusantara pelabuhan memiliki tiga anak usaha, yakni PT Mustika Alam Lestari, PT PBM Adipurusa dan PT Parvi Indah Persada yang mengoperasikan dan mengembangkan terminal peti kemas dan kargo, termasuk memasok peralatan terminal.
Hingga kuartal III-2016, Nusantara Pelabuhan meraih pendapatan Rp816 miliar, naik signifikan dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp413 miliar. Adapun laba bersihnya Rp190 miliar. Tahun ini, nusantara pelabuhan berharap bisa menjaga kenaikan pendapatan dan laba bersih sekitar 10 persen dari tahun lalu.
Seperti diketahui bahwa perseroan mempercayakan Paul Krisnadi sebagai Dirut, Agus Suhartono menjadi Komisaris Utama, dan Eddy Kuntadi sebagai komisaris. (***)