Status Pelabuhan Niaga Batang akan ditingkatkan menjadi pelabuhan multi guna. Apalagi, PLTU Batang 2 x 1000 MW tak lama lagi akan beroperasi. Karena itu, pelabuhan ini tidak hanya sebagai pelabuhan curah batu bara, tapi juga barang bahkan ke depan sebagai pelabuhan penumpang.
”Batang itu letaknya sangat strategis berada di tengah-tengah pantura Pulau Jawa. Sehingga layak untuk peningkatan menjadi pelabuhan multi purpose, artinya bisa untuk aktivitas bongkar muat barang maupun pelabuhan penumpang,”tandas Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Batang, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Captain Hendrik Kurnia Adi.
Dia menuturkan, direncakan operasional Pelabuhan Batang menjadi pelabuhan multi guna terlaksana Oktober mendatang. Karena, saat ini masih sedang dilaksanakan pembangunan perpanjangan penahan gelombang.
Setelah itu selesai akan dilanjutkan dengan pengerukan lumpur. Karena, kondisi kedalaman di kolam tambat labuh sekitar 2,5 meter sehingga akan menyulitkan kapal merapat di dermaga.
”Selesainya perpanjangan pier yang berfungsi sebagai penahan gelombang, akan kami lanjutkan untuk pengerukan. Kami sudah mengusulkan ke pusat (Kemenhub), diharapkan bisa dilaksanakan awal tahun ini. Sehingga kedalaman mencapai ideal untuk merapat kapal ukuran besar sekitar 350 GT standar kedalaman 5 meter, ”tandasnya.
Menurut Hendrik, pengerukan diperkirakan akan memakan waktu enam sampai tujuh bulan. Setelah selesai baru persiapan operasional menjadi pelabuhan multi guna. Sehingga nantinya, status pelabuhan juga meningkat kelas dari kelas III menjadi kelas II. Selain itu juga berubah dari pelabuhan pengumpan regional menjadi pelabuhan pengumpan wilayah seluruh Indonesia.
”Apalagi Pak Wakil Bupati Soetadi saat meninjau pelabuhan, sangat antusias sekali dan mendukung menjadi pelabuhan multi guna, sehingga Batang nantinya akan ramai dengan hiruk pikuk aktivitas pelabuhan berbagai komoditas.
Bahkan, ke depan juga direncanakan bisa untuk pelabuhan penumpang Batang-Karimunjawa, sehingga orang Batang, Pekalongan, Tegal, maupun dari wilayah Banyumas tidak perlu ke Kendal atau Semarang. (***/sm)