Mulai Senin (10/4) besuk, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal meresmikan pengoperasian pemanduan kapal di Selat Malaka oleh PT Pelindo I. Pemanduan akan dilaksanakan dari titik di Iyu Kecil ke Nongsa dengan jarak kurang lebih 48 Nautical Miles.
Sekitar 60 – 80 ribu kapal per tahun dari berbagai negara, baik kapal kargo, kapal tanker maupun yanglainnya berlayar melintasi selat Malaka sepanjang 550 mil.
Selama ini pemanduan kapal di Selat Malaka lebih banyak dilakukan Singapura dan Malaysia. Tetapi, kemudian kedua negara itu sepakat Indonesia juga dapat menjalankan pemanduan di Selat Malaka.
“Dengan adanya pemanduan kapal oleh Indonesia itu diharapkan dapat menambah pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Selama ini kita tidak mengelola pemanduan Selat Malaka. Kita biarkan negara tetangga mengelola itu. Sekarang, kita sudah dapat right untuk mengelola itu,” ujar Menhub Budi kepada pers di Tanjung Priok, Minggu (9/4).
Namun, ungkap Menhub, Kementerian Perhubungan akan melimpahkan wewenang pengelolaan pemanduan Selat Malaka kepada PT Pelindo I. “Besok pagi kami akan memulia pengelolaan selat malaka oleh Pelindo 1. Itu pengelolaan pandu. Jadi, itu bagian dari kebanggaan bahwa kita mengelola yang harus kita kelola. Yang kedua itu juga meningkatkan devisa juga,” tegas Menhub Budi Karya.
Menurut Budi Karya, selain untuk meningkatkan keselamatan pelayaran, pemanduan juga untuk menjaga kedaulatan wilayah Indonesia.
“Kita akan jaga dan manfaatkan setiap jengkal wilayah territorial Indonesia agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masih banyak wilayah perairan Indonesia yang dulunya dibiarkan begitu saja, sekarang akan kita gunakan untuk kepentingan bangsa. Salah satunya adalah Selat Malaka ini, yang sudah lama dibahas, namun baru sekarang terlaksana,” ujarnya.
Untuk menghindari kondisi rawan kecelakaan di laut, maka sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Nomer. HK.103/2/4/DJPL-17 tentang Sistem dan Prosedur Pelayanan Jasa Pemanduan dan Penundaan Kapal pada Perairan Pandu Luar Biasa di Selat Malaka dan Selat Singapura, Indonesia akan melakukan pemanduan terhadap kapal yang melintas selat itu. (***)