Musyawarah Besar (Mubes) Corp Alumni Akademi Ilmu Pelayaran ke-VI tahun 2023, resmi dibuka oleh Ketua STIP Ir. Ahmad Wahid, bertempat di Wisraba I, STIP, Marunda, Jakarta Utara, Sabtu (9/12).
Mubes dihadiri oleh Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto, Ketua Umum DPP APBMI Juswandi Kristanto, Sekum INSA Budi Halim, President INAMPA Pasoroan Herman Harianja, Sesepuh Alumni STIP Capt. Harry Hiliard, Bay M. Hasani, dan para alumni berbagai angkatan STIP.
Dalam sambutannya, Ahmad Wahid menyampaikan bahwa melihat tema Mubes CAAIP ke-6 “Bersama membangun kualitas dan solidaritas untuk menjadikan CAAIP yang berintegritas”, sangat sejalan dengan Visi dan Misi STIP.
Mantan Dirkapel itu mengatakan sampai dengan September 2023, STIP telah meluluskan 11.897 Perwira Pelayaran, ini merupakan suatu Sumber Daya kekuatan besar. “Kekuatan yang besar yang bisa memberikan kontribusi masukan-masukan perbaikan Pendidikan di STIP sehingga nantinya akan menghasilkan lulusan yang berkualitas,” ujarnya.
Tentu, ungkap Wahid, dibutuhkan komitmen kepedulian CAAIP dalam memberikan peran bagi kemajuan tersebut.
Menurut Wahid, kemajuan STIP dapat dilihat dan rasakan saat ini seperti lahirnya program pendidikan PASCA SARJANA MARITIM pertama di indonesia dengan memiliki 2 program studi yaitu program studi PEMASARAN, INOVASI DAN TEKNOLOGI, dan program studi TEKNIK KESELAMATAN DAN RESIKO.
“Bulan lalu (November), STIP telah meluluskan dan me-wisuda angkatan pertama Magister Terapan untuk kedua program studi tersebut. Hal ini tentu menjadi suatu prestasi bagi STIP di tengah-tengah persaingan globalisasi yang terus meningkat,” katanya lagi.
Ketua STIP berharap dengan kolaborasi, kontribusi dan komitmen CAAIP, kedepannya STIP dapat menghasilkan lulusan-lulusan Program Doktor Terapan.
“Tidak hanya itu, saat ini STIP juga telah berhasil menorehkan prestasi dengan melahirkan asosiasi sekolah maritim di asia tenggara, AMETSEA (Asociation Of Maritime Education In South East Asia) yang saat ini beranggotakan sekolah maritim dari Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Singapura,” ucapnya.
Pencapaian tersebut, menurut Wahid, tidak berhenti sampai di situ. Pelaksanaan kelas internasional bagi taruna, merupakan program baru yang dilakukan di semester ganjil tahun 2023 juga memberikan angin segar dan positif sesuai VISI STIP menjadi pusat pendidikan kemaritiman berskala internasional, di tahun 2024 nanti para Dosen dan Taruna akan diikutsertakan dalam program magang diluar negeri.
Wahid juga menyinggung dalam hal memajukan kualitas lulusan, STIP telah melaksanakan dan menyelenggarakan 72 program shortcourse baik yang mandatory STCW maupun Non STCW.
Selain itu STIP telah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi yang mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi
Profesi (BNSP).
Kata Wahid, Point lain terkait tema Mubes ini, Membangun Solidaritas. Dan hal yang paling Dasar untuk menimbulkan rasa solidaritas dalam suatu organisasi adalah SEJARAH. Dengan mengetahui sejarah akan membantu anggota untuk memahami akar dan perkembangan nilai-nilai, norma, dan tradisi oleh warisan bersama. “Sejarah juga membentuk identitas dan pemahaman bersama terhadap asal usul, perjuangan, dan pencapaian anggota
dapat memperkuat rasa keterhubungan.
Kenyataan yang ada, selama ini para taruna sekarang hanya mengetahui sejarah dari mulut ke mulut. Tradisi-tradisi yang baik, prestasi-prestasi yang dulu pernah diraih taruna-taruna sejak
berdiri AIP malah tidak diketahui,” ujar Wahid prihatin.
Sejalan dengan hal ini, sebagai penanaman pemahaman dini akan sejarah khususnya kepada para taruna maupun masyarakat umum, STIP akan membuat Museum Pendidikan Pelaut
Indonesia.
Wahid juga berharap pengurus CAAIP yang baru nanti dapat mensuport dan mendukung program ini dengan membentuk tim khusus yang mengumpulkan dokumentasi-dokumentasi atau barang-barang koleksi pribadi dari anggota CAAIP yang masih tersimpan, bisa menjadi WARISAN sejarah yang dapat dinikmati, dikenang dan dihargai oleh adik-adiknya.
Wahid pun menambahkan, Musyawarah Besar ke-6 ini adalah momen penting untuk menunjukkan semangat kebersamaan dan tekad dalam mencapai tujuan bersama. “Mari kita jalin silaturahmi, saling menghargai, dan sampaikan pendapat dengan lugas agar kita dapat mencapai mufakat yang menjadi dambaan bersama, KITA ADALAH KELUARGA… KELUARGA ADALAH KITA…TOGETHER WE A STRONG,” ungkapnya lagi.
Wahid mengungkapkan supaya musyawarah ini bisa dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, hormat menghormati, dan semangat kebersamaan. “Saya yakin, dengan niat yang tulus dan kerjasama yang baik, kita akan mencapai hasil yang bermanfaat untuk kita semua,” kata Wahid.
Kegiatan Mubes CAAIP dilanjutkan dengan pembahasan AD/ART organisasi, sebelum nantinya dilakukan pemilihan ketua umum CAAIP masa bhakti 2023-2027.
Ada 6 bakal calon, yakni Capt. Hepi Faisal (angkatan 29), Capt. Muhammad Irwansyah SST. M. Mar.M.KKK (angkatan 38), lalu Yossianis Marciano S. SIT, M.STr (angkatan 45), berikutnya Iko Johansyah (angkatan 37), kemudian Dr. Muchsin Mansyur S. Pel. SH.MH (angkatan 36), lalu Kamaruzaman Budiyanto (angkatan 35).
Berdasarkan investigasi Ocean Week, para calon kandidat Ketua Umum tersebut sudah membentuk tim sukses masing-masing.
Mayoritas dari para alumni yang berhasil ditemui, berharap supaya ketua terpilih nanti memiliki waktu untuk mengurus organisasi, dan bisa memajukan CAAIP. (**)