Meski menghadapi tantangan berat, namun PT Multi Terminal Indonesia (MTI) cabang Semarang Jawa Tengah tetap optimis mampu mengembangkan usaha sector logistic di wilayah ini.
Padahal, ujar General Manager PT MTI Semarang Arief Racman, penempatannya ke wilayah kota di Jawa Tengah Ini ibarat seseorang dilepas di hutan belantara. “Saya belum tahu kota ini, dan kantor MTI pun belum ada. Jadi saya seperti dilepas di hutan baru, untuk ‘babat hutan’,” ungkapnya mengenang masa awal kepindahannya ke kota Semarang satu tahun lalu.
Kata Arief, pertama yang dikerjakannya adalah focus pada keluarnya ijin SUJPT, dan sewa kantor sebagai sarana urusan administrasi. “Alhamdulillah dalam perjalanan setahun disini, MTI sudah memperoleh beberapa kontrak kerja, misalnya dengan PT Pertamina meski hanya sebatas penyediaan angkutan kapal ke Bau-bau,” ucapnya bersemangat.
Ternyata tantangan yang dihadapinya itu justru dijadikan sebagai peluang. Itu karena Arief mengaku sudah ditempa ketika dirinya ditempatkan di operasional multipurpose PT MTI Pusat di pelabuhan Tanjung Priok. Sehingga, menghadapi sebuah masalah sudah sering dilaluinya ketika di Priok dulu.
Kini, dalam setahun perjalannya, MTI Semarang mampu memberi kontribusi ke pusat yang cukup baik.
Kedepan, di tahun 2017 nanti, Arief ingin mencoba menggarap pasar furniture di wilayah Jepara dan Yogyakarta. “Untuk Yogya, sudah ada dua perusahaan furniture yang bermitra dengan MTI Semarang, di Solo ada industry tekstile DMDT,” katanya lagi.
Harapannya, MTI Semarang dapat meraih pasar logistic dari perusahaan (corporate). “Itu yang menjadi harapan dan prioritas MTI dalam meraih pasar kedepan,” tegasnya. (ow)