PANAMA telah menandatangani kesepakatan dengan afiliasi dari Mediterranean Shipping Company (MSC), yang baru-baru ini dinobatkan sebagai jalur pelayaran terbesar di dunia, untuk menyelesaikan dan mengoperasikan Pelabuhan Kontainer Terusan Panama yang telah lama tertunda pembangunannya.
Seperti diketahyui bahwa proyek ini dimulai delapan tahun lalu oleh Grup Landbridge Shandong China, tetapi setelah pemilihan Panama 2019, pemerintah baru membatalkan konsesi.
Di bawah perjanjian baru, Notarc Management Group, sebuah perusahaan investasi swasta dan manajemen aset yang aktif di Panama, Amerika Latin, dan Karibia akan mengambil alih proyek yang 40 persen selesai sebelum kontrak sebelumnya dibatalkan.
Kelompok tersebut memperoleh hak atas proyek itu dan akan menyelesaikan rencana dan menyelesaikan konstruksi di terminal peti kemas yang akan berlokasi di Colon, pintu masuk Karibia yang baru ke kanal.
Terminal Investment Limited, afiliasi MSC bergabung dengan proyek ini dan juga akan melakukan manajemen serta mengawasi operasi di fasilitas tersebut. “Panama adalah pusat gerbang ideal di Amerika dan dunia,” kata Dion Bowe, mitra pengelola NMG Amerika Latin dan CEO yang baru ditunjuk untuk Pelabuhan Kontainer Terusan Panama.
Otoritas Maritim Panama menandatangani kontrak asli untuk proyek tersebut pada tahun 2016. Konsesi, yang diberikan kepada Shandong Landbridge Group dan mitranya adalah bagian dari rencana ekspansi China di wilayah tersebut.
Proyek tersebut menyerukan pembangunan terminal peti kemas 2,5 juta TEU, yang akan dilakukan oleh raksasa konstruksi milik negara China yakni China Harbour Engineering Company dengan desain dermaga oleh Port Design Institute yang berbasis di Beijing.
Namun setelah pemilihan presiden baru di Panama, proyek kontroversial yang menuai kritik dari pemerintahan Trump (presiden Amirika waktu itu) termasuk di antara beberapa kontrak harus ditangguhkan untuk dilakukan peninjauan resmi. (**)