Terminal Petikemas Semarang (TPKS) terus berbenah. Apalagi, terminal petikemas satu-satunya yang ada di kota ‘Lumpia’ ini semakin hari aktivitasnya terus menigkat. Kapal-kapal ocean going maupun domestic yang keluar masuk kesini, jadwalnya sudah cukup padat.
Karenanya, General Manager TPKS Erry Akbar Panggabean, mulai berani bermimpi volume TPKS mampu tembus ke satu juta TEUs. “Sekarang kapasitas bongkar muat di TPKS mampu mencapai 800.000 TEUs per tahun. Tetapi yang termanfaatkan baru antara 600.000 TEUs – 700.000 TEUs per tahun. Saya berharap dimasa depan mampu tembus 1 juta TEUs,” kata Erry dalam diskusi di Hotel Crown Semarang.
Untuk mencapai ke arah sana, ungkap Erry, perseroan telah melakukan berbagai rencana. Salah satunya akan menambah sembilan unit Rubber Tyred Gantry (RTG) otomatis, pada bulan Agustus 2017 mendatang.
“Nantinya sembilan unit RTGC baru itu diantaranya akan dilengkapi mesin diesel, jadi bisa digeser. Lalu dicolokkan ke listrik setelah dipindahkan,” ujarnya. Dengan penambahan peralatan bongkar muat tersebut, total RTGC otomatis berjumlah 20 unit.
Berdasarkan catatan Pelindo III, tren throughput peti kemas di TPKS terus meningkat dari tahun ke tahun. Throughput tahun 2015 lalu sebesar 611.710 TEUs yang meningkat 6,26% dari tahun 2014 yang sebesar 575.671 TEUs.
Padatnya aktivitas di TPKS itu juga diakui Ketua ALFI Jateng Ari Wibowo maupun Ketua INSA Semarang Ridwan. “Sekarang ini jadwal kapal yang masuk ke TPKS sudah penuh terus setiap minggu. Apalagi dengan masuknya kapal SITC, semakin menambah kesibukan di terminal itu,” kata keduanya.
Kedua ketua asosiasi para pengusaha pelayaran dan logistic ini juga mengaku akan mensukung dengan rencana-rencana yang dibuat TPKS untuk memperluas lapangan penumpukan petikemas dan penambahan perpanjangan dermaga maupun rencana positif lainnya.
Menanggapi mimpi Erry Akbar, TPKS menuju 1 juta TEUs, baik Ari Wibowo maupun Ridwan menyatakan bahwa hal itu wajar. “Itu untuk motivasi kerja, memang kita mesti punya mimpi, supaya ada semangat kerja,” ujar Ari menambahkan. (***)