Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan, bahwa pemerintah akan menugaskan PT Pelindo I untuk menjadi pengelola kawasan Selat Malaka bekerjasama dengan perusahaan pelayaran internasional.
“Silahkan Pelindo I akan kerjasama dengan Shipping Company International, nanti kita serahkan ke dia (Pelindo I) karena dia yang berpengalaman, dan dia juga bisa mengatur shipping line yang lain. Itu juga menyangkut prestise, dan income yang banyak,” kata Budi Karya, di Jakarta.
dan IMO (International Maritime Organization). “Pemanduan kapal sudah mulai diberlakukan sejak awal Maret lalu. Customer yang memakai jasa pandu, bisa booking secara online,” ujar Khairul.
Menhub juga menceritakan, Indonesia akan kembali mencalonkan diri sebagai anggota Dewan IMO kategori ‘C’ Periode 2018-2019. Pemilihan dalam Sidang Majelis IMO ke-30 akan diselenggarakan di London pada tanggal 27 November sampai dengan 6 Desember 2017.
Sebagai informasi, anggota Dewan IMO kategori ‘C’ merupakan negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam angkutan laut dan mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis. Adapun anggota IMO kategori C, antara lain Australia, Bahama, Belgia, Chili, Cyprus, Denmark, Mesir, Indonesia, Kenya, Liberia, Malaysia, Malta, Mexico, Moroko, Peru, Philipina, Singapura, Afrika Selatan, Thailand dan Turki.
Guna menggalang dukungan, Kemenhub menyelenggarakan Diplomatic Reception dengan mengundang Duta Besar atau perwakilan negara-negara sahabat yang ada di Jakarta. Diplomatic Reception ini rencananya akan diselenggarakan di Jakarta pada bulan Oktober 2017 dan satu kali di London pada bulan November 2017.
“Banyak keuntungan menjadi anggota organisasi internasional tersebut. Salah satunya, adalah kerjasama pengelolaan maritim dengan berbagai negara menjadi lebih baik, misalnya saja untuk pengelolaan pelayaran di Selat Malaka yang akan bekerjasama dengan Singapura dan Malaysia. Jadi yang selama ini kita tidak bisa urus sekarang kita sudah dapat legitimasi bahwa selat malaka itu sebagian itu kita akan kelola, jadi itu yang menjadi suatu kekuatan, itu tandanya kita berpengaruh, Malaysia dan singapura sangat hormat dengan kita dan memberikan kesempatan itu,” kata Budi. (**)