Makassar New Port (MNP) tak lama bakal beroperasi, karena menurut catatan hingga 24 Maret 2019, realisasi fisik pembangunan tahap I agregate-nya sudah mencapai 95,67%. Rinciannya, untuk tahap 1 paket A, progress-nya sudah 100%, paket B mencapai 96,22% dan paket C sudah 85,79%. Rencananya awal April nanti, MNP akan diresmikan.
Dalam siaran pers yang diterima Ocean Week, Rabu malam (27/3), Dirut PT Pelindo IV Farid Padang mengungkapkan bahwa MNP segera dioperasikan. “MNP sudah soft launching pada 2 November 2018. Sejak itu, peminat MNP sudah cukup banyak. Sudah lebih dari 50 kapal yang sandar di dermaga MNP untuk melakukan bongkar muat barang sejak soft launching lalu,” kata Farid.
Dia menyatakan, untuk pembangunan Tahap I Paket B sedang dilakukan pekerjaan revetment, pengecoran jalur RTGC, pekerjaan perkerasan paving block dan rigid serta pengerukan. Sementara untuk Paket C sedang dilakukan finishing top layer. “Dalam minggu ini kami target pekerjaan finshing dan perapian untuk Tahap I A sudah selesai,” ungkapnya.
Farid juga mengatakan, pada Sabtu (16/3/2019), pihaknya sudah mendatangkan 8 unit Rubber Tyred Gantry (RTG) Crane untuk MNP. Sekarang, total peralatan pendukung bongkar muat yang ada di MNP mencapai 28 unit, terdiri dari 2 unit Ship to Shoe (STS) Crane, 10 unit RTG Crane, 2 unit Reach Stacker 45 ton, 1 unit Forklift 32 ton, 1 unit Forklift 7 ton dan 12 unit Terminal Tractor.
Kata Farid 8 unit RTG baru itu untuk percepatan produktivitas baik di lapangan maupun di dermaga.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku kaget ketika pada Rabu (20/3) lalu melihat pesatnya perkembangan Makassar New Port. “Saya kaget, yang tadinya kapasitas petikemas di lapangan penumpukan Terminal Petikemas Makassar (TPM) hanya 700.000 TEUs, sekarang sudah lebih dari 1 juta TEUs per tahun,” kata Menhub Budi Karya saat meninjau MNP baru-baru ini.
Budi Karya menilai bahwa Makassar sudah sama sibuknya dengan Surabaya. “Saya minta kepada Pelindo IV untuk membangun, mereklamasi, melengkapi peralatan-peralatan, melakukan prosedur yang baik, memperhatikan GCG dan juga memperhatikan layanan,” ujarnya.
Kemenhub men-support kegiatan yang ada di Makassar ini, apalagi Makassar menjadi hub di Indonesia Timur. “Saya tahu Makassar ini banyak produk pertaniannya, ada kakao, kacang mete, rumput laut dan lain sebagainya. Ini pasti membuat kekuatan ekonomi masyarakat di Kawasan Indonesia Timur (KTI) semakin bagus,” ungkap Menhub.
Menhub berharap, Pelindo IV tidak hanya membangun Makassar saja, namun juga harus mengembangkan pelabuhan yang ada di Indonesia bagian timur. Karena tugas Pelindo IV juga bagaimana mendistribusikan barang-barang yang dari Makassar dan KTI ke pelabuhan yang ada di pulau-pulau yang lain, seperti Papua, Maluku dan lain-lain.
Pelabuhan MNP mengabiskan dana sebesar Rp 1,8 triliun. Selain memperlancar arus bongkar muat barang di Pelabuhan Makassar, juga untuk membuka jalur direct call dan direct export ke luar negeri. (***)