PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (Mou) dengan Ghent Port Company mengenai Pengembangan Pelabuhan dan Kerjasama Perdagangan di Indonesia Timur, di Universitas Pattimura Ambon, Rabu, (8/2/17).
Penandatanganan disaksikan langsung Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut B. Panjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Mou tersebut masing-masing ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero), Doso Agung dan Managing Director Ghent Port Company, D. Schalk di Ambon.
Dalam MoU itu, kedua belah pihak berkeinginan untuk mengembangkan kerjasama dalam pengembangan pelabuhan-pelabuhan yang dikelola Pelindo IV, mengembangkan sumber daya manusia di pelabuhan dan kemungkinan untuk melakukan perdagangan, terutama perdagangan mengenai hasil pertanian dalam bentuk curah seperti minyak kelapa, kayu dan lain-lain, antara pelabuhan di Indonesia Timur dan Pelabuhan Ghent.
Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero), Doso Agung mengatakan dalam MoU yang berlaku selama 1 tahun ini, pihaknya bersama pihak Pelabuhan Ghent atau Port of Ghent (PoG) secara bersama-sama akan menyusun rencana kerjasama untuk menciptakan sinergi bisnis.
“Kami juga akan saling bertukar perkembangan dan peluang bisnis ekonomis dan strategis yang relevan bagi kedua perusahaan,” ujarnya.
Lebih jauh, MoU ini bertujuan antara lain untuk saling bekerja sama dan memberikan bantuan terkait pengembangan dan pengoperasian pelabuhan serta perdagangan internasional, termasuk pengembangan sumber daya manusia yang terkait dengan hal-hal tersebut.
Sebelumnya, pada 21 Desember 2016, BUMN Kemaritiman ini juga telah melakukan penandatanganan Mou mengenai Ketetapan untuk Program Pengembangan Kompetensi dan Konsultan Operasional Kontainer dan Konvensional serta Studi Proyek pada Pelayanan Logistik dalam Lingkungan Pelabuhan dengan Johor Port Berhad.
MOu itu ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero) Doso Agung dan Chief Executive Officer Johor Port Berhad (JPB) Shahrull Alam Shah Bin Abdul Halim.
Sekretaris Perusahaan PT Pelindo IV Baharuddin M mengatakan, Nota Kesepahaman ini ditandatangani karena kedua belah pihak berkeinginan untuk membangun kolaborasi sinergitas untuk JPB agar membagi dan menyalurkan pengalaman dan keahliannya dalam Manajemen dan Operasional Pelabuhan melalui Johor Port Skilled Centre (JPSC), untuk program peningkatan kompetensi untuk semua pelabuhan-pelabuhan di bawah Pelindo IV sesuai syarat dan ketentuan sebagaimana tertuang dalam studi proyek pada pelayanan logistik dalam lingkungan pelabuhan.
“Para pihak juga menyetujui bahwa JPB akan menyediakan proposal komersial yang selanjutnya akan dibahas bersama dengan Pelindo IV,” kata Baharuddin.
Dia menyebutkan, tujuan dibuatnya Nota Kesepahaman ini karena para pihak berkeinginan untuk mencari kemungkinan dalam kolaborasi sinergitas untuk JPB untuk dibagi dan menyalurkan pengalaman dan keahlian dalam Manajemen dan Operasional Pelabuhan yang meliputi antara lain, untuk pemeliharaan dan pendukung, pelayanan pelatihan untuk program pengembangan kompetensi dan konsultasi pada operasional petikemas dan konvensional untuk seluruh pelabuhan di bawah Pelindo IV.
Adapun, program pelatihan Manajemen dan Operasional yang diinginkan pihak Pelindo IV yaitu, Manajemen Petikemas dan Terminal Konvensional termasuk Terminal Curah, Operator Crane dan Training Peralatan Pelabuhan, Training Peralatan Mekanik, Training Pemeliharaan Peratalan, Konsultasi Sistem Information and Communication Technology (ICT) Pelabuhan, serta Keamanan Pelabuhan.
Baharuddin menambahkan, studi proyek pada pelayanan logistik dalam lingkungan pelabuhan nantinya akan terbagi pada, menguatkan inisiasi kolaborasi saat ini pada kargo dari pelabuhan kelolaan Pelindo IV singgah di Pelabuhan MMC sebelum menuju pelabuhan akhir. Juga layanan feedering antara Pelabuhan MMC dan pangsa pasar Pelindo IV terfokus pada bagian pusat dan timur Indonesia.
“Serta kolaborasi dibawah Program Kemitraan Pelabuhan (Sister Port Partnership Program) yang meliputi Joint Marketing (Pemasaran Bersama) dan Lintas Program Pelatihan antara JPB dan pelabuhan-pelabuhan dibawah Pelindo IV,’tambahnya.
Sementara itu, JPB didedikasikan dalam memposisikan diri sebagai pintu gerbang pelabuhan dengan menggunakan jaringan pengiriman yang ada dan fasilitas yang tersedia. Agar inisiatif tersebut terwujud, JPB tertarik untuk membuat kerjasama satuan tugas bersama dengan Pelindo IV untuk mengembangkan rencana dan pelaksanaan latihan didasarkan pada area yang diidentifikasi untuk berkolaborasi, seperti kerjasama dalam bidang intelijen, target pasar, alat pemasaran, struktur penghargaan, sumber daya dan anggaran alokasi.
Program ini akan memanfaatkan kekuatan kedua pelabuhan dalam meningkatkan kinerja pelabuhan secara keseluruhan terhadap pertumbuhan bisnisnya.
Melalui inisiatif ini, kedua pelabuhan membangun sinergi dengan membentuk mekanisme lintas pelatihan, di mana individu yang dipilih secara fisik mampu belajar lingkup kerja yang berbeda, pengalaman dan juga budaya. (humpl4/**)