Direktur Utama PT Krakatau Badar Samudera (KBS) Tonno Sapoetro mengatakan, perseroan anak usaha PT Krakatau Steel Tbk akan membangun pergudangan terpadu (integrated warehouse) bekerja sama dengan PT Sentra Grain Terminal yang akan berlangsung hingga 30 tahun.
Diharapkan, pergudangan terpadu itu dapat mengelola impor gandum di Indonesia yang dari tahun ke tahun meningkat. Berdasarkan catatan International Grain Council jumlah impor gandum di Indonesia pada 2015 hingga Agustus 2016 mencapai 11,5 juta ton, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang hanya 11,2 juta ton.
“Pertumbuhan impor gandum harus didukung oleh sarana dan prasarana infrastruktur yang terintegrasi dari proses pembongkaran kargo dari kapal hingga transfer kargo ke gudang tujuan agar tercapai efisiensi maksimal bagi pelanggan pengguna jasa,” kata Tonno dalam rilis tertulisnya, kemarin.
Menurut dia, kerja sama itu akan diperpanjang 20 tahun setelahnya berdasarkan kesepakatan KBS dan perusahaan afiliasi dari pelaku industri feed and food terkemuka, FKS Group tersebut.
Kerja sama ini diharapkan akan terus berkembang sejalan dengan telah ditetapkan Pelabuhan Cigading sebagai terminal umum berdasarkan perjanjian konsesi yang telah ditanda tangani oleh KBS dengan Penyelenggara Pelabuhan yang diwakili oleh kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banten (KSOP) untuk jangka waktu konsesi 75 tahun.
Tonno juga menyatakan, proyek ini akan menambah volume kargo yang dibongkar di Pelabuhan Cigading sekurang-kurangnya sebesar 2,5 juta ton per tahun. Proyek direncanakan dioperasikan pada 1 Januari 2019, ini tidak hanya akan melayani afiliasi FKS Group namun juga seluruh customer yang saat ini dilayani oleh KBS. (**)