Jalan akses di pelabuhan Marunda Jakarta Utara rusak parah. Namun, pihak PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) sebagai pengelola wilayah yang seharusnya bertanggung jawab untuk perbaikan jalan terkesan tak peduli.
Padahal, sekarang kegiatan di pelabuhan ini sangat padat. Setiap bulan sekitar 250 unit kapal bersandar. Berbagai muatan seperti batubara, kayu, pasir dibongkar disini. Akibatnya, jika turun hujan, jalanan menjadi becek dan licin. Apalagi banyak lubang besar dan jalanan yang tergenang air.
Sewaktu Ocean Week menyambangi pelabuhan Marunda pada Rabu (1/2), tampak di salah satu dermaga sedang ada bongkar pasir. Puluhan truk mengantre untuk dapat memuat bongkaran pasir dari salah satu tongkang tersebut.
Tak jauh dari dermaga Kali Bencong itu, terlihat gunungan petikemas kososng menjulang tinggi, da nada dimana-mana. Sebab, di wilayah itu pun banyak usaha penumpukan petikemas kosong.
Di depan dermaga, dan di seberang jalan terlihat pula kantor TKBM Marunda yang bangunannya sangat sederhana.
Hujan yang tak berhenti dari siang hingga sore menambah jalanan yang menuju ke kawasan Terminal KCN maupun ke kantor KSOP Marunda dipenuhi lumpur.
Meski begitu, buruh (TKBM) terus bekerja tanpa lelah, truk-truk pengangkut pasir pun keluar masuk tak peduli jalanan becek dan berlobang.
KSOP Marunda Herri kepada Ocean Week mengakui bahwa jalanan di areal pelabuhan Marunda rusak parah. “Banyak lobang besar dan jika hujan tergenang air. Mestinya tanggung jawab perbaikan itu ada pada KBN, karena perseroan itu sebagai pengelola lahan, dan semua perusahaan yang ada sewa pada KBN. Truk-truk yang masuk ke wilayah ini juga membayar retribusi ke mereka (KBN-red),” katanya.
Sejumlah pengguna jasa juga mengeluhkan akan kondisi rusaknya jalan di pelabuhan Marunda ini. Cuma, mereka hanya bisa mengeluh dan prihatin, karena sudah lama kerusakan itu terjadi, namun tetap saja dibiarkan. Sehingga mobil-mobil kecil yang pemiliknya ada kepentingan ke pelabuhan ini harus ekstra hati-hati jika memasuki wilayah pelabuhan Marunda.
Mereka berharap Pihak KBN segera mengatasi masalah ini, sehingga para penguna jasa di pelabuhan ini menjadi nyaman dan aman.
Dermaga Waingapu Rusak
sementara itu Dermaga pelabuhan Waingapu di Sumba Timur rusak parah sejak awal Januari 2017, namun sampai sekarang belum juga diperbaiki. Sebab, pelabuhan ini baru saja diserahkan pengelolaannya kepada PT Pelindo pada pertengahan Januari 2017 lalu.
“Nanti Pelindo yang siapkan anggaran untuk perbaikan. Pada tanggal 16-18 Januari 2017, ada kegiatan di Bandung sekalian penyerahan aset,” kata Pelaksana KSOP Waingapu, Maksianus L. Mooy, kepada wartawan.
Menurut Mooy, dana pemeliharaan dan perawatan itu nantinya dilakukan Pelindo.
Tetapi, pernyataan Mooy itu dibantah Manager Kawasan PT. Pelindo III Waingapu, Hadi Sukamto. Kata Hadi, saat ini belum ada proses penyerahan pelabuhan dari KSOP Waingapu ke PT. Pelindo. ” Sudah ada deal, tapi bukan untuk penyerahan bukan. Sampai sekarang belum ada serah terima. Pihak perhubungan bersama PT. Pelindo, saat ini baru mau melakukan proses pembahasan serah terima,” ujarnya.
Kerusakan dermaga tersebut, ungkap Hadi, sudah dilihat oleh Team Pelindo Pusat. “Team kita dari pusat sudah datang untuk pantau dan menghitungnya,” ucapnya. (PK/***)