Sebuah kapal tanker yang mengangkut bensin meledak di Cap-Haitien, kota terbesar kedua di Haiti pada Senin (13/12) petang, mengakibatkan 59 orang tewas.
Dikutip dari CNN, Wakil Walikota Cap-Haitien Patrick Almonor mengatakan akibat kejadian tersebut 59 orang dilaporkan tewas.
“Data yang ada di kami 59 orang tewas sejauh ini, dan kami masih memiliki lusinan korban di rumah sakit dan pusat kesehatan di seluruh kota,” kata Almonor.
Selain menewaskan 59 orang, musibah itu juga menghancurkan hampir 50 rumah.
“Kami akan membutuhkan banyak bantuan untuk keluar dari tragedi ini, pemerintah pusat menawarkan bantuan tetapi kami menunggu untuk melihatnya. Kami percaya kami akan membutuhkan lebih dari sekadar pemerintah pusat, situasinya kritis,” ujarnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Haiti Ariel Henry menyesalkan dan turut berduka cita atas tragedi itu.
“Saya belajar, dengan kesedihan dan emosi, berita sedih ledakan, tadi malam, di Cap-Haitien, dari sebuah truk tangki yang mengangkut bensin, dan menyebabkan sekitar lima puluh orang tewas, puluhan terluka, serta kerusakan material yang luas,” katanya.
Dia mengatakan upaya penyelamatan sedang berlangsung dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat. Henry mengumumkan tiga hari berkabung nasional setelah ledakan itu,
“untuk mengenang para korban tragedi ini yang membuat seluruh bangsa Haiti berduka,” katanya. (mjb/***)