Tol Laut kembali menjadi tranding topic dimedia, menyusul unggahan Presiden Jokowi pada Minggu (19/2) di video You Tube akun resminya. Dalam video tersebut Presiden Jokowi mencoba menjelaskan mengenai konsep tol laut yang pernah disampaikannya ketika awal-awal kepemimpinannya.
Pertanyaannya, kenapa Presiden Jokowi sampai mengingatkan kembali konsep itu melalui video di Youtube, apakah Presiden ingin menyentil para menteri pembantunya yang dinilainya belum sukses melaksanakan program itu, atau ada isyarat-isyarat yang lain. Hanya Presidenlah yang mengetahui jawabannya.
Seperti diketahui bahwa dalam video itu, Jokowi menyinggung keberhasilan nenek moyang bangsa Indonesia yang didapat karena berhasil memanfaatkan potensi yang ada di lautan.
“Mengambil kearifan leluhur kita, saya melihat laut sebagai peluang, bukan sebagai hambatan. Maka itu kita menggagas tol laut,” demikian Jokowi memulai penjelasannya.
Tol laut sebagaimana yang pernah disampaikan olehnya ialah berupa enam trayek jalur pelayaran yang bebas hambatan di mana jalur tersebut nantinya akan menghubungkan pelabuhan-pelabuhan di seluruh Indonesia.
Dengan pulau-pulau di seluruh Indonesia yang akan terhubungkan oleh tol laut tersebut, diharapkan rakyat Indonesia di berbagai penjuru Nusantara tak akan lagi mengalami kelangkaan komoditas.
“Kita juga berharap dengan tol laut harga barang menjadi lebih murah di seluruh Tanah Air. Dengan laut pemerataan ekonomi akan tercapai. Laut akan menjadi sumber kejayaan dan sumber kemajuan Indonesia abad 21,” ungkap Presiden.
Sudah dua tahun program tol laut ini digulirkan, memang sudah pula kelihatan hasilnya. Artinya rute-rute yang ditentukan pemerintah sudah dilaksanakan, namun belum maksimal. Bahkan, tahun ini aka nada tambahan 7 trayek lagi, sehingga nantinya total rute tol laut menjadi 13 rute.
Sayangnya, keinginan Presiden Jokowi dengan programnya itu, menurut Koordinator ALFI Papua dan NTT Moch. Coya belum sepenuhnya tercapai. Sebab, harga komoditi sembako di daerah-daerah terpencil Indonesia Timur masih juga tinggi. “Memang harga barang di daerah yang dekat dengan pelabuhan nggak jauh beda dengan wilayah lain, tapi kalau sudah sampai daerah pedesaan masih tinggi,” katanya.
Sejumlah pelayaran kepada Ocean Week juga menyatakan sudah menurunkan ongkos angkut pada rute tol laut, tetapi anehnya, ujar mereka kenapa harga-harga tak mau turun.
Jadi, pertanyaan berikutnya, dimana lagi yang mesti harus didorong agar program Presiden Jokowi mengenai tol laut ini berhasil. Karena para Menteri, terutama Menhub juga sangat getol melaksanakan program tol laut ini. (**)