Usaha pelayaran nasional mulai membaik, setelah kurang lebih dua tahun dihantam badai covid-19.
Banyak kalangan pelayaran berharap di tahun 2022, perekonomian pulih dan terus membaik.
Tak sedikit perusahaan pelayaran nasional menunjukkan kinerja yang bagus. Bahkan mereka banyak pula yang harus membeli atau menambah kapal untuk proyek-proyek yang diperolehnya.
Owner pelayaran Gurita Lintas Samudera, H. Sunarto mengamini akan kondisi pelayaran yang mulai membaik dan bangkit dari situasi yang sempat membuat miris usaha sektor ini.
“Alhamdulilah, kalau sudah banyak pelayaran yang mau beli kapal berarti mereka sudah dapat kontrak muatannya, kalau punya kontrak pasti aman dan happy,” katanya kepada Ocean Week, Jumat pagi (14/1/2022).
Hanya saja, penasihat DPP INSA ini menyarankan agar tak membeli kapal karena kebanyakan uang. Sebab, membeli kapal jika tak memiliki kontrak dengan industri sia-sia.
“Kita bersyukur bisa menjaga cabotage untuk semua muatan kecuali kapal2 khusus yang tidak banyak masih bisa pakai kapal asing, memang diperbolehkan,” ujarnya.
Tapi, ungkap Sunarto, kalau kapal-kapal nya sudah banyak dimiliki oleh pelayaran merah putih, mesti ikuti aturan cabotage.
Contoh kapal bulk, sekarang kita (Indonesia) sudah punya 100 unit dari semua ukuran rata-rata dwt 20.000 sampai dengan 93.000 dwt. “Tug boat mungkin sueah lebih 500 unit,” tegasnya sembari menambahkan, jika kapal nya sudah bisa disiapkan oleh pelayaran domestik, maka tak perlu lagi pakai kapal asing.
Seperti diketahui bahwa trend bisnis pelayaran khususnya kontainer tengah menikmati hasilnya.
Karena itu, beberapa pelayaran nasional seperti Samudera Indonesia, Temas, Tanto, SPIL, dan Meratus, akan menambah kapal untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Dirut Samudera Indonesia Bani Mulia kepada Ocean Week pun mengakui jika usaha pelayaran saat ini sedang menikmati hasil usahanya karena biaya angkut tinggi, baik internasional maupun domestik.
Kalangan pelayaran berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 bisa diatas 5 persen.
Hal itu seiring dengan kinerja investasi di 2021 juga tergolong sangat baik dan menjadi salah satu penopang pertumbuhan. Realisasi investasi pada kuartal III 2021 telah mencapai Rp216,7 triliun atau meningkat sebesar 3,7 persen (yoy), yang terdiri atas PMA sebesar Rp103,2 triliun (47,6 persen) dan PMDN sebesar Rp113,5 triliun (52,4 persen).
Untuk diketahui bahwa kinerja pelayaran nasional pada tahun 2021 membaik dibandingkan tahun 2020, dan diharapkan bisa lebih bagus di tahun 2022 ini. (***)