PT Jakarta International Container Terminal (JICT) menambah dua Quay Container Crane (QCC) baru dari Tiongkok (China).
Peresmian dilakukan pada hari Rabu (22/6) di dermaga JICT, ditandai dengan pemencetan tombol oleh Rianti Ang (CEO Hutchinson Port Indonesia) bersama Kepala OP Tanjung Priok Capt. Wisnu Handoko, GM Regional 2 Pelindo Tanjung Priok Hadi Safitri, dan Ade Hartono (Dirut PT JICT).
Ade Hartono mengatakan bahwa penambahan QCC ini merupakan bentuk layanan dari terminal kepada para pengguna jasa. “Dan ini menjadi Crane yang paling bagus di seluruh Indonesia. Ini bisa mengangkat sekaligus dua kontainer ukuran 20 feet,” katanya dalam kesempatan sambutannya.
Jadi, ungkap Ade, Crane ini bisa membongkar lebih dari 32 gerakan, namun jika muat bisa lebih dari 26 pergerakan setiap jam nya. “Apa yang tadi disampaikan pak OP (Capt. Wisnu Handoko-red) dengan Crane baru ini produksi bisa 31 box per jam, mudah-mudahan bisa lebih,” ujar Ade.
Ade juga menyampaikan bahwa pihaknya akan segera mengembangkan dermaga barat menjadi 800 meter, sekaligus mengeruk kedalaman kolam menjadi 14 meter, sehingga kapal besar bisa sandar disitu.
Percepatan bongkar muat di JICT juga menjadi harapan Kepala OP Priok Capt. Wisnu Handoko, Ketua ALFI Jakarta Adil Karim, maupun Erwin Taufan (Wakil Ketum bidang Logistik dan Kepelabuhanan GINSI).
“Kami berharap dengan dioperasikannya dua QCC baru dapat mempercepat bongkar muat di terminal ini,” kata Wisnu Handoko.

Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto dalam sambutan yang dibacakan Alimudin (ketua INSA Jaya) mengapresiasi terhadap apa yang dilakukan JICT. Khususnya dengan beroperasinya Crane baru tersebut.
“INSA mengapresiasi dan berharap langkah yang dilakukan JICT bisa menjadikan produktivitas bongkar muat lebih baik, sehingga waktu sandar kapal juga tepat waktu,” ujarnya.
Sedangkan Adil dan Taufan menambahkan, dengan QCC seharusnya kegiatan bongkar muat bisa lebih cepat, lebih efisien, efektif, dan dapat menurunkan cost logistik secara nasional, mengingat JICT merupakan barometer terminal petikemas nasional.
“Kalau bisa dengan Crane baru ini bongkar muat bisa lebih dari 32 box per jam. Dan ALFI Jakarta akan terus mensupport apa yang dilakukan JICT, sepanjang untuk kepentingan semuanya,” kata Adil.
Taufan juga sangat mengapresiasi adanya Crane baru tersebut. “Pasti dengan Crane baru, lebih cepat, efisien, efektif, dan bongkar muat jadi cepat, sehingga pemilik barang (importir) juga diuntungkan, karena total cost bisa murah,” ucapnya usai acara persemian operasional dua Crane itu.
Rianti Ang, CEO Hutchinson Port Indonesia menyampaikan ucapan terimakasih nya kepada pelayaran global yang telah mempercayakan kepada JICT, untuk menangani muatan petikemasnya.
“Kami terus akan memberikan layanan terbaik untuk pelanggan. Dengan dioperasikan Crane baru kami berharap pelanggan bisa puas, dan layanan bisa lebih bagus lagi,” ujar Rianti.
Sementara itu Sunarno, direktur pelayaran Tresnamuda Sejati sebagai agen yang dipercaya mengangkut Crane itu mengungkapkan bahwa untuk membawa QCC itu dari Tiongkok memakan waktu lebih kurang 10 hari.
Sejumlah pelayaran juga berharap dengan adanya Crane baru itu, produktivitas bongkar muat petikemas di JICT bisa meningkat lebih baik lagi. (***)