Beberapa pelayaran diprediksi memindahkan kegiatannya dari JICT ke New Priok Container Terminal 1 (NPCT) pada tahun 2017 mendatang.
Informasi yang diperoleh Ocean Week, akibat rencana kepindahan kapal-kapal asal perusahaan negeri Sakura tersebut, manajemen JICT sedikit ‘kebakaran jenggot’.
“Yang pasti, pelayaran yang berlebel Jepang kemungkinan besar pindah kegiatan ke NPCT1. Apalagi terminal yang diresmikan operasionalnya oleh Presiden Jokowi Agustus 2016 lalu itu, merupakan terminal yang sahamnya juga dimiliki oleh perusahaan asal Jepang (Mitsui). Biasanya perusahaan-perusahaan seperti Jepang, Korea sangat kuat hubungan antar sesamanya, jadi wajar jika NYK, dan pelayaran-pelayaran asal Jepang nantinya menggunakan NPCT1,” kata Sumber yang tak mau disebut namanya itu, Rabu (30/11) sore.
Pihak JICT, ungkap Sumber tadi, sekarang sedang repot mengantisipasi hal-hal seperti itu. “Apalagi dalam kondisi dan situasi ekonomi yang belum membaik ini, ada satu saja pelayaran yang pindah, sangatlah rugi bagi operator terminal,” ujarnya.
Di NPCT1, sejak beroperasi secara komersil, kapal-kapal yang berkegiatan di terminal ini antara lain pelayaran Evergreen. Tahun 2017 nanti, perusahaan ini konon berencana menambah jumlah kapal yang berkegiatan di NPCT1. Dari satu kapal, akan menjadi dua kapal per minggu.
Oleh sebab itu, pihak NPCT1 mentargetkan mampu menangani sekitar 700 ribu TEUs di tahun depan. Mengingat, yang berkegiatan di terminal, bukan hanya Evergreen saja, namun juga ada NYK juga, belum lagi pelayaran yang lain. Target tersebut pernah dilontarkan Suparjo (direktur NPCT1) kepada Ocean Week beberapa waktu lalu.
Menurut Sumber tadi, NPCT1 dijadikan incaran pelayaran karena selain kedalaman kolam dermaganya -14 Lws, juga semua peralatan pendukung bongkar muatnya baru. “Makanya, kalau JICT atau TPK Koja tidak mengubah strategi layanannya, akan banyak pelayaran yang memindahkan kegiatannya,” ujarnya.
NPCT1 dilengkapi 8 unit Gantry Crane twin, dan RTG 20 unit. Sedangkan di JICT, sangat banyak peralatan bongkar muat (RTG, GC, dan CC, serta lainnya). Begitu pula dengan TPK Koja.
Sayangnya, sekarang ini pihak NPCT1 baru mampu memindahkan pelayaran yang sudah berkegiatan di pelabuhan Priok (JICT, TPK Koja, MAL dan Pelabuhan III), bukan merupakan pasar baru, akan lebih bagus lagi kalau terminal ini berhasil memasukkan pelayaran baru.
Jadi, kedepan pengguna jasa, khususnya pelayaran akan dimanjakan oleh terminal dengan service yang professional. Sebab, jika terminal operator tidak memberikan layanan yang sesuai dengan keinginan pelayaran, dipastikan akan ditinggalkan oleh shipping line. (ow)