“Kami akan secara proaktif mendorong hadirnya kapal dengan rute-rute baru. Harapan kami dengan dibukanya rute baru ini dapat menggenjot aktifitas ekspor impor khususnya untuk komoditas non migas. Langkah ini juga merupakan upaya untuk mendukung penurunan biaya logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujar Wahyu, Direktur Utama IPC TPK dalam rilisnya yang diterima Ocean Week, Kamis sore.

Kapal Hammonia Lipsia berbendera Liberia ini memiliki LOA 220,48 meter, BEAM 32,24 meter dan Draught 10,5 meter.
“Kapal ini rencananya akan melakukan bongkar muat sebanyak 467 TEUs di Terminal 3 IPC TPK,” ujar Wahyu.
Sebelumnya IPC TPK juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa pelayaran untuk membuka layanan rute baru diantaranya Kapal KM Project dengan rute Jakarta – Port Klang, MV Meratus Sorong dengan rute China Indonesia Express bekerjasama dengan Meratus.
Di samping itu, IPC TPK juga melayani MV MTT Samalaju dari Pelayaran Bengal Tiger Line dengan rute China Indonesia Service.
“Layanan rute baru ini diharapkan memberikan dampak postif kepada eksportir dan importir karena dapat membuka peluang untuk ekspansi pasar ke negara-negara baru yang pada akhirnya akan memberikan dampak yang baik untuk ekonomi nasional,” tutup Wahyu.
Sebagai catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia di bulan Mei 2022 mengalami penurunan 21,29% sementara nilai impor Indonesia mengalami penuruan 5,81% dibandingkan bulan sebelumnya. (***)