Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana mengintegrasikan sedikitnya 22 perusahaan untuk melakukan akselerasi konektivitas pembangunan poros maritim di Indonesia. Menteri BUMN, Rini Soemarno menjelaskan 22 perusahaan pelat merah tersebut bakal saling bersinergi untuk mewujudkan konsep kemaritiman yang digadang-gadang pemerintah. Hanya saja, dia belum merinci apa bentuk konkret dari nota kesepahaman lintas perusahaan tersebut.
Puluhan BUMN tersebut antara lain PT Pelabuhan Indonesia Persero II (IPC) dengan Pelindo I, Pelindo IV, PT Waskita Karya, PT Antam, PT Semen Padang, Perusahaan Listrik Negara, dan PT Krakatau Steel. Sementara PT Pelni juga melakukan kerjasama di antaranya dengan PT Indah Karya, Bulog, PT Banda Graha Reksa, Brantas Abipraya, PT Surveyor Indonesia, Sucofindo, PT Semen Indonesia, dan Pertamina.
Integrasi itu akan melahirkan sejumlah kerjasama proyek pengembangan kawasan. Mulai dari pembangunan pelabuhan di kawasan Barat Indonesia, kawasan Timur Indonesia, pembangunan jalan Tol Cibitung-Cilincing, pengoperasia pelabuhan PT Krakatau Steel, dan sebagainya.
Selain itu juga ada pemanfaatan Pelabuhan Kijing untuk mendukung Smelter Grade Alumina (SGA) di Kalimantan Barat, menyiapkan tenaga listrik dan kepelabuhanan, dan pembangunan fasilitas dermaga dan semen di Pelabuhan Bengkulu.