PT Pelindo II Cabang Tanjung Priok minta kepada INSA Jaya supaya tariff jasa tambat kapal naik 250% dari tariff yang berlaku saat ini. Sebab, tarif tersebut sudah dari 2007 sampai 2016 tidak ada kenaikan.
Padahal dalam KM no. 15 tahun 2014 perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 6 Tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Golongan Tarif Jasa Kepelabuhanan menyebutkan bahwa setiap dua tahun dilakukan evaluasi terhadap hal itu.
Karena itu, INSA Jaya belum sepakat dengan usulan kenaikan yang dilakukan oleh PT Pelindo Tanjung Priok. INSA minta agar Pelindo II Tanjung Priok mempertimbangkan kembali usulan kenaikan sebesar 250% itu. “Kami masih membahas masalah tersebut, karena kenapa usulan kenaikannya sangat drastic, bukan per dua tahun dinaikkan,” kata salah seorang pengurus INSA Jaya, Sunarno kepada Ocean Week, di Jakarta, Kamis (5/1).
Menurut Manager PT Tresnamuda Sejati ini, pelayaran sangat keberatan dengan usulan kenaikan tersebut, apalagi sekarang ini ekonomi masih belum stabil. “Shipping line saat ini kondisinya juga sedang tidak bagus,” ujarnya.
Kata Sunarno, INSA Jaya menyetujui rencana kenaikan tariff jasa tambat tersebut, tetapi bukan sebesar sebagaimana usulan Pelindo Tanjung Priok itu. “Kami akan bahas dulu dengan anggota, berapa besaran kemampuan kenaikannya,” ujarnya.
Seperti diketahui, bahwa tariff dasar pelayanan jasa tambat untuk kapal angkutan laut luar negeri dan kapal dalam negeri sesuai keputusan direksi PT Pelindo II no. HK.56/4/16/PI.II-07, tanggal 01 November 2007 yang ditandatangani A. Syaifuddin (Dirut) menyebutkan, tariff jasa tambat Rp 68,- per GT/Etmal, dan US$ 0.122 per GT/Etmal.
Sunarno berharap kalau ada kenaikan, tidak besar. Apalagi pemerintah menginginkan adanya cost logistic murah. “Masalah usulan kenaikan tariff jasa tambat inipun harus diketahui DPP INSA,” ungkapnya.
Sementara itu Bambang Sumaryono, Wakil Ketua 2 DPC INSA Jaya membenarkan adanya wacana kenaikan tarif jasa tambat yang diusulkan oleh PT Pelindo Cabang Tanjung Priok. “Namun itu belum bisa diputuskan, karena masih perlu disampaikan dulu ke seluruh anggota untuk dibahas,” ujarnya. (***)