Meski perang dagang antara Amerika Serikat dan China masih terus berlangsung dan menimbulkan gejolak perekonomian global, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) berharap Indonesia bisa memanfaatkan peluang dengan mendorong ekspor ke Amerika Serikat.
Wakil Bendahara Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Ajib Hamdani mengatakan pada satu sisi perang dagang menimbulkan gejolak bagi perekonomian global, tetapi di sisi lainnya perang dagang juga memiliki peluang bagi perekonomian Indonesia.
“Walapun perang dagang berdampak pada menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar, kita jangan terlalu khawatir atas permasalahan perang dagang, kita harus bisa melihat peluang dari perang dagang ini agar perekonomian nasional bisa tetap stabil,” katanya melalui keterangan resmi, Jumat (14/6).
Ajib yang juga merupakan Komisaris PT Daya Gagas Indonesia yang mengagas aplikasi FIshOn Kemenko Kemaritiman ini juga mengatakan Indonesia harus bisa melihat sektor mana saja yang dapat mendorong ekspor ke Amerika Serikat.
“Tarif bea masuk yang diperlakukan di Amerika serikat ke China harus kita manfaatkan untuk meningkatkan ekspor Ke Amerika Serikat dan menekan impor produk dari China masuk ke Indonesia agar kestabilan harga di Indonesia tidak menimbulkan gejolak,” ungkapnya.
Ajib menuturkan untuk pemerintah juga harus jeli untuk melihat peluang investasi masuk ke Indonesia. Menurutnya, pemerintah bisa membuat regulasi dan terobosan agar investasi yang masuk ke Indonesia bisa meningkat.
Dia menyebutkan, setidaknya ada 2 faktor yang bisa mendorong peningkatan investasi di Indonesia. Pertama, dalam kurun dua tahun ke depan pertumbuhan ekonomi Amerika Sekitar diprediksi bakal tertekan. Kedua, Bank Sentral Amerika Serikat yang sempat agresif menaikkan suku bunga dalam satu tahun terakhir, kemungkinan tidak akan lagi menaikkan suku bunganya.
“Investasi inilah yang bisa menjadi jalan keluar tercepat untuk menjadi daya ungkit ekonomi dan mengurangi current account yang defisit,” ucapnya.
Ajib juga mengimbau para pebisnis agar tidak terlalu khawatir dalam menyikapi dampak dari perang dagang antara AS-China. Menurutnya, pengusaha sebaiknya bisa bersama-sama mencari solusi untuk bisa menggerakkan perekonomian nasional.
“Kuncinya kita harus bisa melihat peluang sekecil apapun, kombinasi peningkatan investasi dan orientasi ekspor, akan membuka peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” ungkapnya. (bi/**)