Uji coba penerapan sistem Inaportnet di pelabuhan Tanjung Emas baru dimulai. Menyusul ditandatanganinya pakta integritas penerapan sistem itu antara KSOP kelas I Tanjung Emas Capt. Gajah Rooseno, Direktur Teknik PT Pelindo III Husein Latief, dan General Manager PT Pelindo III Tanjung Emas Agus Hermawan, di Kantor Kemenhub tanggal 31/3 lalu.
“Kami akan uji coba dulu, karena adanya perubahan sistem baru dari manual ke on-line pasti memerlukan waktu dan pembelajaran, terutama untuk shipping line, dan dari petugas kantor otoritas sendiri,” kata Gajah Rooseno kepada Ocean Week, di Semarang (5/4) sore, usai menjadi nara sumber pada Munas Khusus ALFI/ILFA.
Menurut Gajah, penerapan sistem inaportnet untuk pelabuhan kelas I baru yang pertama di Tanjung Emas. “Mudah-mudahan sistem ini dapat berjalan dengan baik, karena sistem ini dapat mengurangi kontak person antara petugas di institusi pemerintah dan petugas dari pelayaran untuk pengurusan dokumen kapal,” ujarnya.
Tentu saja, kedepan, pihaknya akan melakukan pelatihan terhadap semua instansi terkait yang terlibat dalam sistem inaportnet ini. “Harapannya dengan penerapan inaportnet sistem, layanan sandar kapal di pelabuhan Tanjung Emas dapat semakin membaik, dan cepat,” ungkap Gajah.
Ditanya mengenai rencana pembangunan dermaga pelabuhan Kendal untuk kegiatan niaga, Gajah menyatakan bahwa untuk saat ini yang sedang direncanakan adalah melakukan pengerukan kedalaman alur yakni 5 meter. “Ini direncanakan tahun depan, tetapi untuk dermaga kemungkinan setelah alur dikeruk. Mungkin mulai 2019,” katanya.
Sementara itu, pimpinan Jasco Logistics Rustamaji mengungkapkan bahwa penerapan inaportnet di pelabuhan Tanjung Emas dinilainya bagus. Sebab, sekarang ini eranya digital, jadi sudah waktunya Tanjung emas menyesuaikan perubahan jaman.
“Mestinya dengan sistem online inaportnet, layanan di pelabuhan akan semakin bagus, bukan sebaliknya. Kami berharap penerapan sistem baru ini tidak justru menimbulkan masalah, tetapi bisa mulus,” kata pengurus ALFI Jateng ini.
Rustamaji juga menyatakan bahwa sekarang ini, kekurangan yang ada di Tanjung Emas adalah fasilitas untuk pemeriksaan kontainer impor, terutama yang terkena jalur merah.
Sedangkan Ketua DPC INSA Semarang Ridwan mengapresiasi penerapan sistem inaportnet di pelabuhan Tanjung Emas. Dia berharap dengan sistem ini, service di pelabuhan ini semakin bagus. (***)