Dirjen Perhubungan Laut A. Tonny Boediono menyatakan, layanan Inaportnet mulai diterapkan pada empat pelabuhan, Makassar, Belawan, Tanjung Priok,dan Tanjung Perak.
Sistem Inaportnet mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan dalam melayani kapal dan barang baik kegiatan kapal ekspor impor maupun domestic, melibatkan sistem-sistem layanan di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan.
Diharapkan, melalui sistem ini dapat mempercepat layanan kapal dan barang di pelabuhan terstandar dengan biaya yang minimal. Nantinya, penerapan Inaportnet akan digunakan pada 16 pelabuhan di Indonesia secara total.
“Saya minta kepada para Direktur di Lingkungan Ditjen Hubla dan jajarannya bersama dengan Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kemenhub untuk bekerja keras mewujudkan pembangunan dan pengembangan aplikasi Inaportnet, SIMLALA, SIM Kapal, SIM Kepelabuhanan, serta layanan berbasis online lainnya terintegrasi dengan aplikasi Inaportnet,” kata Tonny.
Dirjenla juga berharap PT Pelindo dapat membangun dan mengembangkan system layanan kapal dan barang yang terintegrasi dengan system-sistem di Kementerian Perhubungan.
Tonny juga minta kepada stakeholders dan semua pihak terkait konsisten melaksanakan system inaportnet ini. “Para pengguna jasa seperti perusahaan pelayaran, perusahaan bongkar muat (PBM) dan jasa pengurusan transportasi (JPT) sudah bisa menggunakan pelayanan kapal dan barangnya melalui Inaportnet setelah Go Live Inaportnet di Tanjung Perak ini dilaksanakan,” ungkapnya.
Sebenarnya system online layanan kapal dan barang, sudah dibangun oleh anak usaha PT Pelindo II, yakni PT Integrasi Logistik Cipta Solus (ILCS). Bahkan perseroan sudah lebih jauh lagi membuat system layanan-layanan lainnya untuk kelancaran lalu lintas barang dan kapal di pelabuhan. (***)