Meski industri perkapalan masih lesu akibat kondisi dan situasi perekonomian dunia, namun PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan di sepanjang tahun 2016 mencapai 15,8 %. Perseroan membukukan pendapatan usaha US$ 60,37 juta meningkat dibadingkan tahun 2015 yang tercatat US$ 52,09 juta.
Informasi di Bursa Efek Indonesia menyebutkan, Perusahaan juga mengantongi keuntungan dan pengukuran kembali nilai wajar investasi dalam rangka kombinasi bisnis sebesar US$ 6,4 juta, sehingga laba tahun berjalan HITS masih tumbuh 64 persen menjadi US$ 5,38 juta dari US$ 3,28 juta pada 2015.
Theo Lekatompesy, Direktur Utama Humpuss Intermoda, mengaku optimistis dan memperkirakan bisnis tug boat, angkutan minyak, offshore dan angkutan bahan kimia masih bagus pada tahun ini.
Selain bisnis tug boat, angkutan bahan kimia dan minyak, pertumbuhan bisnis HITS akan ditopang oleh bisnis pengerukan dan jasa kepelabuhan. “Perusahaan telah melebarkan sayapnya ke bisnis tersebut sejak tahun 2016. Namun tantangan masih tetap ada karena ekonomi regional belum sepenuhnya pulih,” katanya.
Tahun ini, ujarnya, HITS menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 130 juta untuk melakukan penambahan kapal. Di sektor gas alam cair, perusahaan berencana menambah dua kapal yakni untuk angkutan di proyek FSRU Java I dan FSU Benoa dengan nilai investasi masing-masing diperkirakan US$ 18 juta dan US$ 30 juta.
Dua unit kapal rencananya akan ditambah di sektor angkutan Petrochemical dengan invetasi sekitar US$ 22 juta. Lalu satu unit akan ditambah angkutan offshore Support dengan anggaran US$ 13 juta, satu unit Kapal pengerukan US$ 17 juta dan satu kapal Marine Support senilai US$ 5 juta.
Kepada Ocean Week beberapa waktu lalu, Theo mengungkapkan tahun ini, kemungkinan pihaknya menambah beberapa kapal untuk memperkuat bisnis perseroan. (**)