Manajemen PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) berhasil mencatat pendapatan usaha sebesar Rp2,1 triliun atau 82,01% dengan total perolehan laba sebesar 72,31% sampai dengan Juli tahun ini.
Direktur Utama PT Pelindo IV, Farid Padang mengatakan komposisi pendapatan terbesar masih berasal dari petikemas yakni Rp783,49 miliar atau 37% dan Terminal Petikemas Makassar (TPM) adalah penyumbang pendapatan terbesar di Pelindo IV, yakni sebesar 14,44% dari total kontribusi pendapatan berdasarkan cabang dan anak perusahaan yang sebesar Rp3,305 miliar pada 2018 lalu.
“Menyusul pendapatan lainnya sebesar Rp414,42 miliar atau 20%, kapal senilai Rp384,66 miliar atau 18%, Dermaga untuk Kepentingan Sendiri (DUKS)/Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp369,54 miliar atau 18% kemudian non petikemas senilai Rp148,68 miliar atau 7%,” urainya.
Dia juga menyebutkan, ada sembilan cabang yang menjadi penyumbang laba terbanyak sampai dengan Juli 2019 yaitu Cabang TPM, Gorontalo, Balikpapan, Merauke, Bitung, Parepare, Fakfak, Samarinda dan Cabang Biak.
“Sembilan cabang tersebut rerata menyumbang perolehan laba diatas 100%,” ujar Farid.
Selebihnya atau 17 cabang lagi ditambah dengan dua Strategic Business Unit (SBU) rerata menyumbang perolehan laba dibawah 100%, dengan sumbangan laba tertinggi berasal dari SBU Marine yaitu sebesar 98,93%.
Sementara itu, kontribusi laba anak perusahaan tertinggi berasal dari PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) yakni sebesar Rp23,94 miliar atau 79%. Urutan kedua berasal dari PT Equiport Inti Indonesia dengan nilai kontribusi laba sebesar Rp5,83 miliar atau 19% dan urutan paling buncit atau ketiga berasal dari PT Nusantara Terminal Service (NTS) dengan nilai kontribusi sebesar Rp686 juta atau 2%.
Dirut Pelindo IV menuturkan dari total anggaran investasi sebesar Rp6,4 triliun tahun ini, hingga Juli 2019 realisasinya sudah mencapai Rp976,63 miliar atau 15,26%.
“Ada 82 paket pekerjaan atau 19,6% yang progres fisik sudah 100% serta beberapa pekerjaan dalam tahapan masa pemeliharaan,” katanya.
Sedangkan 34,6% atau 145 paket pekerjaan masih dalam tahap penyusunan DED (Detail Engineering Design) yang dilakukan oleh cabang dan pusat. Sebanyak 104 paket atau 24,8% dalam tahap proses pelaksanaan pekerjaan termasuk pekerjaan multiyear 2018-2019. Serta masih ada 76 paket atau 18,1% sedang dalam proses pelelangan yang dilakukan oleh cabang dan Biro Logistik Kantor Pusat dan 2,9% atau 12 paket sedang dalam proses pengurusan izin reklamasi, pengerukan serta menunggu konsesi labuh. (***)