Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara PT Pelindo II dengan PT Amanah Nusantara International (ANI) Malaysia yang telah ditandatangani oleh Dirut PT Pelindo II Elvyn G Masassya dan Dirut PT ANI Ishtiaq M. Khan di Jakarta pekan lalu untuk rencana pembangunan pelabuhan di Cirebon, ternyata belum sampai membicarakan dimana titik wilayahnya.
Penandatanganan MoU disaksikan oleh Menteri Perdagangan Malaysia dan Bupati Kabupaten Cirebon, Sunjaya Purwadi Sastra.
Beberapa pengusaha di Cirebon yang dihubungi Ocean Week menyatakan kerjasama untuk membangun pelabuhan di Cirebon sangat bagus. “Kami sangat menyambut baik adanya rencana membangun pelabuhan yang konon direncanakan di Gebang Kabupaten Cirebon kerjasama antara Pelindo 2 dengan perusahaan asal Malaysia,” kata Ketua DPC INSA Cirebon per telpon kepada Ocean Week.
Direktur Utama PT Prima Lestari Segara Abadi itu juga mengapresiasi akan dikembangkannya pelabuhan Muara Jati Cirebon oleh PT Pelindo 2 untuk menangani petikemas. Sementara pelabuhan di Gebang, kata Agus, diperuntukkan kegiatan manufaktur. “Apalagi pelabuhan di Gebang terintegrasi dengan Tol Cirebon dan kereta api (KA),” ungkapnya.
Seperti diketahui bahwa revitalisasi pelabuhan Muara Jati Cirebon sudah direncanakan dari beberapa tahun lalu. Bahkan PT Pelindo 2 waktu itu sudah menganggarkan dana sebesar Rp 3-4 triliun.
Agus bilang dengan adanya pembangunan pelabuhan baru maupun pengembangan pelabuhan yang sudah ada, sangat bagus bagi usaha pelayaran disini. Karenanya, dia berharap, rencana pembangunan pelabuhan tersebut segera terealisasi.
“Kami minta supaya ijin untuk rencana pembangunan pelabuhan di Cirebon ini dipermudah, baik oleh Pemda maupun Pemerintah Pusat. Apalagi hal ini untuk mendukung program Nawa cita pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK), baik Tol Laut maupun Poros Maritim,” ujarnya.
Dirut PT Pelindo 2 Elvyn G. Masassya menyatakan, Penandatanganan MoU Rencana Kerjasama Pengembangan Pelabuhan di Cirebon, Jawa Barat dengan PT Amanah Nusantara International ini selain mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia, juga menjadi salah satu wujud dukungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) terhadap percepatan proyek-proyek strategis Pemerintah serta memberikan solusi nyata kepada aktivitas berbagai industri terkait secara sinergis.
Kota Cirebon dinilai Pemerintah Malaysia memiliki potensi yang luar biasa terutama dalam bidang manufaktur, agrikultur dan maritim. Dapat dilihat bahwa keuntungan dari pengembangan Pelabuhan Cirebon ini adalah nantinya pelabuhan akan langsung terintegrasi dengan kawasan industri yang berkembang di sekitar Cirebon. Selain itu, Pelabuhan Cirebon juga akan dikembangkan menjadi terminal petikemas mengingat besarnya berbagai industri manufaktur, dan juga akan dibangun terminal khusus untuk pakan ternak.
Kerja sama IPC dengan PT ANI ini salah satunya adalah sebagai tindak lanjut rencana investasi pemerintah Malaysia di Indonesia sejak 2015 lalu. Dimana pemerintah Malaysia menyebutkan 8 program rencana investasi di Cirebon yaitu investasi dalam pembangunan pembangunan pelabuhan baru, infrastruktur, kawasan industri, poros maritim, industri perikanan, industri rumah beku perikanan terpadu, tenaga listrik dan perumahan New Cirebon City.
Pelabuhan Cirebon berpotensi dikembangkan, pada tahap awal dapat dilakukan dengan mereklamasi wilayah laut pelabuhan seluas 50 Ha dan membuat alur dengan draft -10 LWS. Dengan infrastruktur dan suprastruktur yang memadai nantinya di Pelabuhan Cirebon, diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas Jalan Nasional Pantai Utara (Pantura).