Empat perusahaan yakni PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dan Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA) membentuk konsorsium dalam pengelola Kawasan Ekonomi Arun Lhokseumawe (KEKAL).
Terbentuknya konsorsium ini merupakan penugasan dari Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Hal ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian konsorsium KEKAL Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Mayjen Sudarmo mengatakan kawasan ekonomi khusus KEK Arun akan membuka peluang investasi US$ 3,7 miliar. Sehingga dapat menciptakan lebih dari 40 ribu lapangan kerja. “Ini akan mengurangi kemiskinan,” kata Sudarmo di Jakarta.
Dalam pengembangan KEKAL, anggota konsorsium memiliki peran yang berbeda. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I berperan membangun pelabuhan dan logistik dan Pupuk Iskandar Muda akan mengembangkan kawasan industri petrokimia yang ramah lingkungan. Sementara PDPA bertugas mengembangkan industri pertanian untuk mendukung ketahanan pangan.
Direktur Gas dan Energi Baru Terbarukan Pertamina Yenni Andayani mengatakan pihaknya berperan menyediakan suplai energi dengan mengoptimalkan fasilitas anak usaha Pertamina, Pertagas, yang ada di Arun.
Pertamina juga akan memperbaiki tangki tempat penampungan gas, baik elpiji, kondensat, serta gas alam cair (LNG) yang ada di wilayah Arun. “Jadi bukan investasi baru, tapi peremajaan,” ujar Yenny.
Pembentukan KEKAL merupakan instruksi Presiden Joko Widodo usai berkunjung ke Aceh pada Maret 2015 lalu. Peraturan pemerintah terkait penetapan KEKAL masih dalam pembahasan dan targetnya rampung tahun depan. Setelah ini Badan Hukum Perseroan mengenai konsorsium terbentuk selambat-lambatnya 90 hari setelah keluarnya Peraturan Presiden.
Konsorsium akan membangun fasilitas infrastruktur pendukung sektor energi, industri Petrokimia yang ramah lingkungan, pelabuhan dan logistik, serta pengembangan agro industri pendukung ketahanan pangan. Selain itu mempercepat revitalisasi aset kilang LNG Arun di Lhokseumawe dan area di sekitarnya sebagai lahan pembangunan KEKAL. Total luas lahan KEK ini mencapai 2.652 hektar. (***)