SHANDONG Port Group (SPG) bertekad untuk mempercepat upaya membangun klaster pelabuhan kelas dunia di provinsi Tiongkok.
Fan Bo, Wakil Gubernur Shandong, mengatakan, saat ini, klaster pelabuhan pesisir telah terbentuk di Shandong, dengan Pelabuhan Qingdao dan Pelabuhan Rizhao, serta Pelabuhan Yantai.
“Pelabuhan Weihai, Pelabuhan Dongying, Pelabuhan Weifang, Pelabuhan Binzhou, dan pelabuhan-pelabuhan lainnya berkembang secara terkoordinasi. Pola pengembangan tersebut meletakkan dasar yang kokoh untuk membangun klaster pelabuhan kelas dunia,” ujarnya.
Untuk diketahui bahwa Provinsi Shandong membentuk Grup Pelabuhan Shandong pada tahun 2019, menyatukan pelabuhan-pelabuhan utama di provinsi tersebut, termasuk Pelabuhan Qingdao, Pelabuhan Yantai, dan Pelabuhan Rizhao.
Grup ini melaporkan kapasitas penanganan kargo lebih dari 1,6 miliar metrik ton pada tahun 2022.
Menurut angka resmi, kapasitas penanganan peti kemasnya melebihi 37 juta TEU.
Pemerintah provinsi Shandong merilis rencana aksi tiga tahun untuk membangun cluster pelabuhan kelas dunia pada akhir Juli.
Menurut rencana aksi tersebut, kapasitas penanganan kargo Grup Pelabuhan Shandong diperkirakan mencapai 2 miliar ton dan kapasitas penanganan peti kemasnya akan melebihi 40 juta TEU.
“Transformasi menuju klaster pelabuhan kelas dunia tidak hanya akan mengoptimalkan dinamika operasional dan tata ruang seluruh pelabuhan di provinsi ini, namun juga akan memperkuat kapasitas layanan dan konektivitas globalnya,” tambah Fan Bo.
“Total nilai plus ekonomi yang dihasilkan dan dipicu oleh klaster Pelabuhan Shandong diperkirakan akan mencapai CNY1,3 triliun (US$180 miliar) pada tahun 2025,” kata Huo Gaoyuan, pimpinan Grup Pelabuhan Shandong.
Pada Juli 2023, AD Ports Group mengumumkan penandatanganan beberapa perjanjian kolaborasi dengan SPG, konglomerat Tiongkok yang menyediakan operasional pelabuhan. (**/scn)