Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan bahwa ekonomi Indonesia pada tahun 2017 mendatang masih dihantui oleh pelemahan eekonomi. Meskipun diproyeksi tumbuh, namun kemungkinan ada revisi asumsi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2017 mendatang.
“Ekonomi global tetap belum pulih. Kita bisa lihat bahwa perkembangan ekonomi dunia setiap tiga bulan selalu dikoreksi ke bawah. Tidak ada koreksi ke atas,” kata Darmin usai menjadi pembicara pada acara outlook ekonomi Indonesia 2017, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (10/11).
Menurut Darmin Nasutiomn, Indonesia tetap perlu mewaspadai pelemahan pertumbuhan ekonomi global. Diversifikasi ekspor pun perlu dilakukan agar ekonomi Indonesia dapat tumbuh positif pada tahun 2017 mendatang.
“Ekonomi AS 2,2% nanti ujungnya seperti apa, nanti kita lihat. China tahun ini 6,5% tahun depan 6,2%. India cukup tinggi, 7,6%, sama tahun depan 7,6 % juga. ASEAN 5 itu 4,8% tahun ini, tahun depan 5,1%. Ini harus jadi perhatian,” ungkapnya.
Dia menambahkan, perlambatan ekonomi global dipengaruhi 2 hal, yakni ketidakpastian kebijakan (policy uncertainty) dan sentivitas pasar (market sensitivity). Kata Menko Ekuin, Indonesia juga mendapat pengaruh global dari 2 tantangan tersebut.
Darmin mengatakan, sejumlah reformasi yang dikemas dalam paket kebijakan ekonomi, merupakan upaya pemerintah untuk menekan ketidakpastian kebijakan tersebut. (ow)